Thursday, July 21, 2011

MUJAHID ATAU TERORIS

UST.ABU BAKAR BA'ASYIR, MUJAHID ATAU TERORIS ?

Siapa sih yang gak bangga disebut MUJAHID ? penegak Syari'ah, meninggal langsung dijemput Bidadari gak usah pake ditimbang dan dihitung amalnya, masuk Sorga pake tiket VVIP, wah… sedap pokoknya!

Cuma kita sering salah kaprah mengartikan MUJAHID itu identik dengan Tentara hanya beda objek yang akan dibunuh saja, kalo Tentara Membunuh orang yang dianggap Musuh Negara, kalo Mujahid Membunuh orang yang dianggap Musuh Islam. benarkah? Wah kalo ini dibenarkan, maka penjuru-penjuru bumi ini akan dipenuhi oleh orang-orang pemburu Sorga yang menyeramkan. Bagaimana mungkin Sorga yang digambarkan begitu indah dan mempesonanya, harus dikotori oleh darah-darah orang yang belum jelas dosa dan kesalahannya, Subhaanallah !

Padahal kita bisa disebut sebagai MUJAHID itu ketika kita melakukan upaya yang sungguh-sungguh menggunakan seluruh potensi kita (Harta dan Jiwa) untuk berjuang memuliakan Islam dan Kaum Muslimin. Mungkinkah Kemuliaan itu bisa dicapai dengan cara-cara yang tidak mulia ?!

Okelah kita sepakati bahwa dalam Al-Qur'an JIHAD itu berarti PERANG, kalo boleh kita analisis PERANG itu sendiri apa, bagaimana dan tujuannya apa menurut Islam ?
Awal mula diijinkannya perang oleh Allah SWT itu hanya untuk mempertahankan diri. Kemudian setelah Daulah (Kukuasaan) Islam berdiri tegak, perang diperintahkan dengan tujuan menghilangkan penyembahan terhadap berhala dan kembali ke ajaran Tauhid. Tetapi dengan syarat pihak yang akan diperangi harus didakwahi terlebih dahulu secara damai. Bila mereka menolak dan ingin tetap pada pendiriannya semula, mereka tidak boleh menghalangi apalagi mengganggu ajaran Islam. Tetapi bila mereka menolak apalagi mengganggu dan menghalangi ajaran Islam maka mereka wajib diperangi. Namun demikian perempuan, anak-anak, orang tua bahkan tanamanpun dilarang untuk dihancurkan kecuali karena sebab-sebab khusus.

" Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan agar hanya Aturan Allah saja yang tegak (di Bumi ini )".(QS.Al-Anfal : 39).

Tetapi harus diingat, perang dalam Islam bukan untuk kepentingan politik, kelompok, ras maupun golongan tertentu. Perang adalah pilihan terakhir demi tercapainya masyarakat yang adil, damai, tunduk dan patuh terhadap aturan Allah semata. Jadi tujuan perang bukan untuk mencari korban dan asal membunuh saja. Hal ini jelas tercermin dari jumlah korban selama peperangan yang terjadi pada masa hidup Rasulullah. Tercatat selama 23 tahun itu telah terjadi kurang lebih 20 perang besar. Ternyata jumlah korban yang jatuh selama itu hanyalah 386 orang saja, baik dari pihak Muslim maupun pihak Kafir. Kalo perang sekarang berapa korbannya ?

Jadi perintah JIHAD itu akan berlaku efektif ketika Daulah Islam Tegak, Pemimpinnya Jelas nama dan kedudukannya, wilayah kekuasaannya juga jelas dan mendapatkan totalitas daya dukung dari seluruh rakyatnya. Ketika Daulah Islam ditangan Rosulullah SAW, Rosulullah dalam kondisi apapun tidak pernah sembunyi bahkan memimpin langsung pertempuran.

Nah, gimana kondisi kita ummat Islam yang saat ini belum ada satupun Daulah Islam yang tegak? Konon sih sudah ada, tapi gak ada transparansi, gak jelas structural dan wilayahnya, yang ada hanya Klaim dan pengumuman saja. Dalam kondisi seperti saat ini, harusnya kita kembali kepada jejak Rosulullah SAW ketika belum memiliki kekuasaan, apa yang dilakukan Beliau ? DAKWAH ! = Membangun dan Merevolusi Sistem melalui sosialisasi dan implementasi Sistem Aturan Allah. Ketika sistem Aturan Allah ini tersosialisai dan terimplementasi dengan baik di suatu wilayah, sesempit apapun wilayah itu, maka yakinlah Allah akan menghadiahkan tegaknya Daulah/Kekuasaan Islam yang disegani.

Lho kan selama ini Dakwah gencar di seluruh penjuru Dunia ? betul, gak salah, Cuma Dakwah selama ini baru sebatas Dakwah Seremoni, Dakwah Selebritis, dan Dakwah Politis, belum berani membangun system yang independen lepas dari system yang ada justru kebanyakan melanggengkan system kekuasaan yang menentang aturan Allah SWT.

Tau gak Negara VATIKAN luasnya Cuma 60 Ha, tapi komandonya mampu menggerakkan Ummat Katolik seluruh Dunia, orang YAHUDI yang minoritas saja mampu menyetir Negara-negara super power, lha kita ? ada apa dengan kita ? padahal kita sangat banyak memiliki kemampuan, di Indonesia ini ada satu Pesantren yang memiliki kawasan seluas 250 Ha dengan ratusan cabang diseluruh Indonesia, kita punya Pengusaha-Pengusaha Muslim yang kaya raya, memiliki beberapa pulau dan media elektronik yang sangat berpengaruh, apa yang dibuat ? melanggengkan system kekuasaan yang ada, belum ada keberanian membangun system masyarakat Islam Independen yang mengimplementasikan Aturan Allah secara totalitas, bukan bermaksud membangun Negara Islam atau Daulah Islam di Indonesia, tapi upaya tersebut hanya sekedar ikhtiar yang maksimal, selebihnya terserah bagaimana Allah saja selanjutnya.

Terus kalo kita belum mampu mengupayakan seperti itu bagaimana ? mudah saja, tegakkan Aturan Allah dalam diri kita, anak istri kita, keluarga kita, lembaga atau organisasi kita atau perusahaan kita, percaya deh nanti yang lain pasti nyontek kita. Nah kalo yang nyotek secara Nasional, kan beres sudah, tinggal bagaimana Allah saja kelanjutannya.

Bagaimana dengan Ust.Abu Bakar Ba'asyir? Beliau itu Sosialisator dan Presentator Syari'at Islam ( Aturan Allah SWT ), bukan hanya Jihad yang disosialisasikan dan dipresentasikan oleh Beliau tapi seluruh Aturan Allah khususnya Aqidah Tauhid, nah bagi sekelompok orang yang dangkal cara ber-iqro'nya kemudian disalahartikan dan dikait-kaitkan dengan Terorisme yang lagi ngetren, ada yang memanfaatkan untuk menyelamatkan diri, ada yang ingin mendongkrak popularitas, ada yang untuk menaikkan karier, bahkan ada yang memanfaatkan untuk cari duit, ada yang pingin jadi Pahlawan dll, wis pokoke ruwet ? nah disinilah resiko dan ujian bagi Beliau agar mendapatkan tiket VVIP ke Sorga.

Sebenarnya menganalogikan Beliau itu mudah saja, seperti seorang marketer senior MLM sedang presentasi kepada para calon Downline secara utuh dan menyeluruh mulai dari system bisnisnya sampai detail produknya, tapi yang ditangkap oleh sang calon Downline Cuma system bisnisnya yang menggiurkan, apa yang terjadi ? sang Downline ketika gabung dan presentasi kesana kemari menemui kegagalan dan kekecewaan, bagaimana gak kecewa, dia sendiri gak ngerti apa manfaat dan kecanggihan produknya.
Jadi Beliau itu Cuma seorang Da'i saja tidak lebih dari itu, gak percaya ? perlu bukti ? kasih aja beliu Senapan atau pistol, suruh bidik sasaran tertentu dari jarak satu meter, yakin 100% meleset !.

Nah, sekarang Beliau difonis 15 tahun penjara, apa adil ? ya gak perlu kita tanya lagi apalagi sewot lalu ngamuk-ngamuk karena semua Hukum selain Hukum Allah pasti tidak sempurna keadilannya, Nabi SAW juga pernah diboikot/diembargo beberapa tahun lamanya dengan undang-undang Kafir, Beliau tidak menggugat dan tidak banding Beliau terima sebagai sebuah resiko perjuangan, namun Allah tidak tinggal diam, Allah megutus makhluk rayap yang ganas untuk memakan habis piagam perjanjian pemboikotan tersebut, maka bebaslah Rosulullah bersama para pengikutnya.
Maaf, notenya sedikit kepanjangan, lanjutannnya silahkan klik di link ini :
http://www.facebook.com/notes/rumah-yatim-indonesia-pusat/ustabu-bakar-baasyir-mujahid-atau-teroris-/10150215959834837 atau http://www.rumah-yatim-indonesia.org/

No comments:

Post a Comment