Tuesday, April 7, 2015

Quotes terpopuler dari Confucious

Confucius (551-479), atau sering disebut Master Kung, merupakan “guru bansa” dalam tradisi pendidikan di China. Dia adalah panutan yang memberi wejangan, mulai dari filsafat hingga politik.

Ajaran Confucius terlihat sederhana namun terasa lengkap. Sebab, ia hanya menekankan pada 3 hal utama, yaitu akhlak seorang, sopan santun dalam relasi sosial, dan keadilan. Hingga kini, pengaruhnya masih kuat.

Jika memilih, lebih panting mana: pengetahuan ataukah moral. Confucius adalah salah satu contoh guru yang memberi perhatian besar pada moral. Ia sangat percaya bahwa dengan menata perilaku untuk saling menghormati antar-tiap bagian dalam masyarakat, manusia akan jadi lebih baik. Dalam situasi saling hormat-menghormati, terciptalah harmoni, sehingga ajaran apapun akan diterima secara mudah.

Berikut adalah kutipan kutipan bijak Confucius :

Pilihlah pekerjaan yang kamu sukai, maka kamu tidak akan perlu bekerja lagi sepanjang sisa hidupmu. [Confucius]

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. [Confucius]

Hidup itu sungguh sederhana, tapi kita malah berusaha membuatnya lebih rumit. [Confucius]

Aku mendengar, maka aku tahu. Aku melihat, maka aku ingat. Aku melakukan, maka aku mengerti. [Confucius]

Dia yang mempelajari masa lalu untuk menemukan sesuatu yang baru, adalah yang pantas mengajar. [Confucius]

Kalau kamu mengidam-idamkan kebaikan, orang-orang pun akan menjadi baik. Karakter seorang pemimpin selayaknya angin, dan karakter bawahannya seperti rumpu. Kemana angin berhembus, rumput akan mengikuti arahnya. [Confucius]

Ketika amarah menguasai kita, cobalah pikirkan konsekuensi-konsekuensinya. [Confucius]

Orang-orang yang kuat mencari sesuatu (potensi) di dalam dirinya sendiri. Sementara orang yang lemah mencari sesuatu (potensi) pada diri orang lain. [Confucius]

Kenal tidak seindah mencintai; mencintai tidak seindah menikmati. [Confucius]

Pria bijak mengerti kebenaran, pria picik mengerti keuntungan bunga [Confucius]

Orang yang unggul memahami apa yang benar, orang yang rendah mengerti apa yang akan dijual. [Confucius]

Hidup sebenarnya mudah, tetapi kita seringkali memaksa untuk membuat hidup menjadi sulit. [Confucius]

Tak perlu khawatir bila usahamu bergerak pelan, selama kau tidak berhenti melakukannya. [Confucius]

Ke manapun kau pergi, pergilah dengan hatimu. [Confucius]


Guru adalah, belajar dari masa lalu dan menyimpulkan hal-hal baru. [Confucius]

Sumber : Iphincow.com

Inspirasi Pagi

Apapun diri anda, jadilah seorang yang hebat. [Abraham Lincoln]

Sunday, April 5, 2015

Apakah Anda Merasa Kalah

Apakah daun yang gugur dari pohon merasa dikalahkan oleh angin?

Apakah orang yang bertahun-tahun mempersiapkan diri mendaki gunung tertinggi merasa terkalahkan saat mendapati puncak gunung itu ternyata diselimuti awan gelap?

Apakah seorang pemuda yang ditolak lamarannya akan mengatakan cinta itu tak ada?

Apakah musim kemarau harus mempertahankan kekuasaaannya agar tak digantikan oleh musim hujan?

Apakah rumput harus menolak dimakan oleh rusa yang kemudian menjadi mangsa singa?

Itulah siklus alam. Tidak ada kekalahan atau kemenangan.

Yang ada hanyalah PERGERAKAN.

Jangan putus asa saat masa sulit.

Jangan terlena di saat kemenangan.


[Paulo Coelho]

Thursday, March 19, 2015

Status Doa-Doa Yang Belum Terkabul

Ass. Wr. wb.

Pak Ustad kenapa yah kok setiap kali saya berdoa memohon sesuatu, kayaknya belum terkabul terus?,  Padahal saya sudah menjalankan semuanya, mulai dari sholat malam, sholat hajat dll, adakah solusinya pak ustad? apa yang harus saya lakukan?, kadang saya suka iri kok ada orang yang sholat aja gak tapi hidupnya berkecukupan.., makasih atas jawabannya..

Wasallam..

Waalaikumussalam Wr Wb

Allah swt berfirman :

هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya : “Dialah yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; Maka sembahlah dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (QS. Ghofir : 65)

Dibanyak ayat, Allah swt telah memerintahkan kita untuk berdoa dan menjanjikan pengabulannya sebagaimana juga disebutkan dibanyak hadits. Doa adalah ibadah atau otak ibadah sebagaimana ditegaskan disebagian hadits. Dan setiap ibadah memiliki rukun-rukun, syarat-syarat dan adab-adab sehingga doa itu menjadi sah dan diterima.

Para ulama berkata bahwa sesungguhnya diantara syarat-syarat diterimanya doa adalah menghadirkan fikiran dan hati saat berdoa. Maka tidak cukup bagi seseorang hanya sekedar menggerakkan bibir tatkala berdoa sementara fikirannya berpaling dari Allah dan tidaklah cukup hanya menghadirkan fikiran sementara perasaannya dingin akan tetapi haruslah disertai dengan keinginan agar dikabulkan, rasa takut akan tidak dikabulkan dan menghadirkan keagungan Allah swt.

Hal ini dikuatkan dengan apa yang disebutkan di akhir ayat yang menyebutkan doa Nabi Ayyub, Dzin Nuun dan Zakaria tatkaa mengatakan,” wahai Roobul ‘Izzah…

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

Artinya : “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas. dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami.” (QS. Al Anbiya : 90)

Seorang yang berdoa haruslah menjadi orang yang taat kepada Allah swt tanpa ada kekurangan, menyambut ketaatan dengan rasa senang, bersegera, berharap pengabulan doanya, serta rasa takut dengan mengahadirkan fikiran dan hati.

Didalam hadits shahih bahwa memakan yang haram mencegah pengabulan doa sebagaimana disebutkan Rasulullah saw tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalan yang jauh, rambutnya kusut dan berdebu yang menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan,”Wahai Robb, wahai Robb sementara makanannya haram, pakaiannya haram bagaimana,doanya akan dikabulkan.”

Perkara-perkara diatas (didalam hadits itu) yang menjadikan doa dikabulkan ditambah lagi berbagai perkara yang disunnahkan diantaranya : bersuci, menghadap kiblat, berdoa dengan doa-doa yang ma’tsur, berupaya memilih waktu-waktu dan tempat-tempat yang diberkahi seperti setengah malam akhir, antara adzan dan iqomat, tatkala melihat ka’bah, saat pengabulan doa di hari jum’at….

Juga membuka doa dengan mengucapkan basmalah, memuji Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw dan menutupnya dengan shalawat atasnya juga… (Fatawa Al Azhar juz IX hal 369)

Untuk lebih memberi penjelasan tentang adab berdoa maka berikut penuturan Imam Ghazali tentangnya :

1. Hendaklah didalam berdoa berusaha memilih waktu-waktu yang mulia seperti hari arafah, ramadhan, hari jum’at, waktu sahur.

Artinya : “Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar (sahur).” (QS. Adz Dzariyat : 18)

2. Memanfaatkan kondisi atau keadaan-keadaan yang mulia, seperti sabda Rasulullah saw,”Doa diantara adzan dan iqomat tidaklah ditolak.” (HR. Abu Daud)

3. Hendaklah menghadap kiblat tatkala berdoa dan mengangkat tangan hingga terlihat warna putih kedua ketiaknya, sebagaimana diriwayatkan dari Anas bahwa Nabi saw mengangkat kedua tangannya sehingga terlihat warna putih kedua ketiaknya saat berdoa dan tidak memberikan isyarat dengan jari jemarinya.”

4. Merendahkan suara…; Aisyah mengatakan tentang firman Allah swt “janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” (QS. Al Israa : 110) yaitu didalam doamu.
5. Tidak menyusahkan diri dengan bersajak didalam berdoa. Sesungguhnya seorang yang berdoa seyogyanya berada dalam keadaan tunduk sedangkan memberatkan diri tidaklah sesuai dengan sabda Rasulullah saw,”Akan datang suatu kaum yang berlebih-lebihan dalam berdoa.”

6. Tunduk, khusyu, penuh harap dan rasa takut, sebagaimana firman Allah swt :

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

Artinya : “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas. dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami.” (QS. Al Anbiya : 90)

7. Berkeyakinan kuat akan dikabulkan doanya serta benar didalam pengharapannya. Sabda Rasulullah saw,”Berdoalah kepada Allah dan anda meyakini akan pengabulannya. Ketahuilah bahwa Allah azza wa jalla tidaklah mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Ahmad, Thabrani)

8. Mengulanginya hingga tiga kali. Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa Nabi saw apabila berdoa maka dia berdoa hingga tiga kali dan apabila dia meminta maka dia meminta hingga tiga kali.” (HR. Muslim)

9. Hendaklah mengawali doanya dengan dzikrullah (menyebut nama Allah) tidak langsung dengan meminta. Sabda Rasulullah saw,”Apabila kalian meminta kepada Allah azza wa jalla suatu keperluan maka mulailah dengan shalawat atasku…” (HR. Abu Thalib al Makkiy)

10. Bertaubat, mengembalikan simpanan-simpanan orang lain serta menyambut (seruan) Allah swt dengan penuh semangat. (Ihya Ulumuddin juz I hal 361 – 3650

Adapun tentang orang-orang sepertinya jauh dari Allah, seperti tidak mengerjakan shalat, tidak berpuasa di bulan Ramadhan atau bahkan orang-orang non muslim namun mereka memiliki ‘rezeki’ melebihi orang-orang yang shaleh maka tidak sepatutnya anda iri terhadap mereka. Karena seorang mukmin tidaklah iri dalam urusan dunia. Iri dalam urusan dunia hanya akan menyeretnya menjadi hamba dunia. Akan tetapi hendaknya seorang mukmin iri dalam urusan akherat.

Sesungguhnya iri atau tidak anda kepada mereka semua maka tidak akan dapat mencegah takdir Allah atas mereka. Dan perlu diyakini bahwa banyak harta, tingginya jabatan atau kedudukan belum tentu menjadi tanda keredhoan dan kecintaan Allah kepadanya.

Hal lain yang perlu juga anda yakini bahwa bentuk-bentuk pengabulan Allah swt terhadap doa seseorang ada tiga :
1. Langsung diberikan kepadanya apa yang dimintanya di dunia.
2. Ditahan untuk diberikannya di akherat.
3. Dihapuskan dosa-dosanya setara dengan doa-doanya

Sebagaimana disebutkan didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Tidaklah seorang muslim berdoa kecuali dikabulkannya. Bisa dengan dipercepat pemberiannya di dunia, bisa dijadikan tabungan baginya di akherat dan bisa juga dihapuskan dosa-dosanya setara dengan doanya selama ia tidak berdoa sambil berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi atau meminta cepat-cepat dikabulkan.”

Wallahu A’lam


-Ustadz Sigit Pranowo Lc-
Sumber : eramuslim.com

Wednesday, March 18, 2015

LAKUKAN YANG TERBAIK HARI INI DAN LAKUKAN SEKARANG JUGA



Tiga hari dalam hidup

Hari pertama : hari kemarin.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang Kita rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat dan beristirahat dengan tenang,
lepaskan saja…

Hari kedua : hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit,
Kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba, dan belum tentu esok hari Kita merengkuhnya
biarkan saja…

Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup.
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri Kita untuk hari ini.
Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan hari esok.

Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada Kita.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa Kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri Kita sendiri.

Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu

bingung, lakukan yang terbaik hari ini dan lakukan sekarang juga.

Sumber :http://inmotivasi.blogspot.com/

Tuesday, March 17, 2015

Yes, I Can

Everything is possible
your dreams
your ideas
your vision
Never let anyone tell you

"you can't"

Sunday, March 15, 2015

Inspirasi Siang

Marilah kita melihat sejenak ke belakang. Ke masa lalu. Apakah kita pernah melakukan sebuah kesalahan ? Minta maaf lah. dan carilah ridho dari orang yang pernah kita dzalimi. Mungkin bukan kita yang akan merasakan dampak buruk kesalahan kita. bisa jadi anak kita ataupun cucu cucu kita.


Apapun yang sudah kita lakukan entah itu adalah sebuah kebaikan ataupun sebuah keburukan. Pasti akan ada balasan yang setimpal bagi para pelakunya.

Sunday, March 8, 2015

Inspirasi Pagi

" Barangsiapa menginginkan sukses di dunia maka harus dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan sukses akhirat maka harus dengan ilmu dan barangsiapa yang menginginkan sukses keduanya maka harus dengan ilmu."-Imam Syafi'i-

Sunday, March 1, 2015

Inspirasi Siang

Bismillahirrohmaanirrohiim..

"Eloknya rupa jika tanpa diimbangi dengan iman dan akhlaq mulia tiada guna.
Apa yang nampak mempesona hanyalah sebatas kulit yang akan sirna seiring pertambahan usia.

Namun apa yang menawan dari dalam akan terpancar melalui jiwa dan raga sehingga akan tampak istimewa karena keindahan batiniah tak kan luntur karena hujan, tak kan lekang oleh perputaran masa dan tak kan sirna karena usia.

Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita agar mampu memberdayakan segenap potensi yang ada untuk kebaikan diri dan sesama.


Aamiin Allahumma Aamiin.

Friday, February 27, 2015

Inspirasi Siang

"Indahnya kehidupan saat kita mampu memahami dan mengertinya dan terus berusaha menghadiahkan senyum. Walau dalam nyata, kita tak selalu dalam kegembiraan.
Bersahabatlah dengan kehidupan. Jalanilah apa adanya, penuh keridhoan dan sabarkanlah selalu hatimu. Maka engkau akan tumbuh menjadi jiwa yang kuat dan tegar. InsyaAllah.
Ingatlah…!
ALLAH tidak menjanjikan hari-hari tanpa kepedihan.
Tawa tanpa sedih…
Panas tanpa hujan…
Tetapi DIA menjanjikan kekuatan untuk menghadapi hari-hari sulit…
Hiburan untuk tangisan…
Kemudahan untuk kesulitan…
Dan petunjuk untuk menjalani kehidupan…
Dan ALLAH memberimu Pahala tanpa batas Dari KESABARANMU…
“Barang siapa yang yang berusaha mensabar-sabarkan diri, maka ALLAH akan menjadikan dia seorang yang SABAR”
Insya Allah ^~^

Aamiin Allahuma Aamiin.

Monday, February 9, 2015

Think Big


think big


T – berati “talent” (bakat) dan “time” (waktu). Keduanya adalah hadiah dari Sang Pencipta.
H – adalah “hope”, harapan untuk hal-hal yang baik dan jujur.
I – adalah “insight”, wawasan yang diperoleh dari orang lain atau bacaan yang bermutu.
N – adalah “nice to all people”, berbuat baiklah pada semua orang.
K – adalah “knowledge” (ilmu pengetahuan), itu adalah kunci kehidupan.
B – adalah “book” (buku), bacalah buku sebanyak-banyaknya.
I - “in-dept”, belajar dan perdalamlah keterampilan.
G – adalah “God”, Tuhan. Jangan lupa pada Sang Mahakuasa.

Pemenang Kehidupan

Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, “Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”

Sahabatnya menjawab, “Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.”

“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang pertama. Ia masih merasa jengkel.

“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri sendiri.”

Sahabat, Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu.

Coba renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik.


“Pemenang kehidupan” adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat”.

Sumber : iphincow.com

Filosofi Matematika


 Filosofi Matematika

Pernah nggak Anda berpikir…
1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS?
2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya
PLUS di kali MINUS hasilnya MINUS?
3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya PLUS?

Hikmahnya adalah:
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
+ x + = +

2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya :
+ x – = –
– x + = –

3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
– x – = +


Pelajaran matematika ternyata sarat makna, yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup.

Sumber : iphincow.com

Inspirasi Pagi ; Ikhlas dan Syukur

Selalu bersyukur dan berbuat baik. Sekecil apapun, asal tulus dan ikhlas, pasti akan membuahkan kebahagiaan dan keberkahan..

Sunday, February 8, 2015

Inspirasi Pagi ; Tak Pernah Menyerah

Jangan lelah berusaha, meskipun hasilnya belum nyata…
Jangan putus asa dalam berharap, meskipun apa yang diharapkan belum tercapai…
Jangan berhenti berdo'a meskipun apa yang kita pinta belum dikabulkan Allah Yang Maha Kuasa…
Tetaplah berprasangka baik karena Allah sesuai prasangka kita…
Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita di dunia wal akhirat…

Aamiin Allahumma Aamiin.

Inspirasi Pagi ; Indahnya Senyum

"SENYUM" itu murah tapi tak ternilai dengan rupiah.
"SENYUM" itu tak butuh tenaga tapi besar motivasinya.
"SENYUM" itu hal yang mudah tapi selalu nampak indah.
"SENYUM" itu 1 hal yang biasa tapi bisa jadi spesial.
"SENYUM" itu ibadah yang paling mudah tapi berpahala setara dengan sedekah.
Penuhilah hari-hari mu dengan senyuman manis agar semua orang ikut tersenyum karena mu.


Keep our smile ^__^

Tolong-Menolong

Bismillahirrohmaanirrohim

"Allah akan menolong seorang hambanya, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya" (HR. Muslim).


Sudahkah kita seperti itu ...?

Friday, February 6, 2015

Curcol

ANGKUHMU
Pengarang : Ilham S



Geram ingin meremukkan tubuh itu yang tampak persis sudutku
Panas lumuri detak tiap detik jantungku
Kau tak tau atau kau diam tak mau tau
Layaknya berada di duniamu sendiri seperti batu

Apakah puas dengan itu semua
Fikirmu memaksa tuk kuasai fikirnya
Berat yang kau jalani tuk menyimpannya
Kau limpahkan dengan cara tak selayaknya

Dengan itu kau temui kesenangan mu
Tertawa gagah bagai sang raja gelap merasukmu
Anggapmu akan merendahkan yang berada sekitarmu

Angkuhmu yang selalu meracuni sukmamu

Membongkar Aib Negeri ini

Pada zaman sekarang, di negeri ini, sulit sekali untuk mencari tempat yang bebas dari korupsi. Korupsi memang tidak mengenal istilah apakah kelasnya besar atau kecil. Korupsi ya korupsi, apakah itu uang, waktu, tenaga, atau materi lainnya. Tidak ada istilah negosiasi dalam mendefinisikannya!

“Aku di purchasing, bagian import. Jadi nggak usah khawatir. Aku nggak kerja di tempat basah kok! Justru yang aku sekarang lagi bingungi adalah perusahaan di Indonesia ini banyak sekali manipulasinya. Dan itu hampir di semua perusahaan dan semua departmen. Misalnya pajak. Aku saat ini lagi dalam dilema antara terus bekerja atau berhenti. Karena aku tahu bahwa ada manipulasi di perusahaan. Dan aku merupakan bagian itu. Aku pernah bilang sama boss tentang hal ini. Tetapi jawabnya… kalau itu nggak kita lakukan perusahaan ini nggak bisa jalan, karena perusahaan yang lain semua melakukakannya.”

“Aku bingung. Kalau aku mau bersih mestinya aku nggak boleh bekerja di instansi ini. Aku berencana pingin keluar tapi aku masih tunggu sampai hutang-hutang lunas. Bagaimana menurut anda? Apa langkah yang aku lakukan ini benar?”

Begitu kata Asri, seorang ibu, karyawan sebuah perusahaan di Jakarta kemarin, yang sedang gundah menghadapi negeri yang dilanda korupsi bertahun-tahun ini. Di tengah-tengah gejolak para politikus yang berkampanye dengan salah satu visi dan misinya yang antara lain ingin memberantas korupsi ini, saya memang agak ‘pesimis’ ini bisa terjadi. Habis! Jujur saja, saya pernah melakukannya, demikian pula teman-teman saya lainnya, meskipun tidak sekelas koruptor-koruptor ulung kita yang mengeruk kekayaan negara dan membawanya ke luar negeri.

Bagaimana tidak korupsi ya? Waktu itu honor saya cuma lima belas ribu rupiah. Tinggal di asrama yang disediakan oleh rumah sakit tempat saya bekerja, makan juga tersedia. Tapi cukupkah penghasilan yang sedemikian? Dua puluh tahun lalu, saya nggak tahu bagaimana orang menilainya, tapi kalau dibandingkan gaji pegawai negeri golongan IIA, honor tersebut hanyalah 25%-nya. Kecilkan? Relatif. Saya dibayar sebagai tenaga honorer di sebuah rumah sakit pemerintah.

Sebagai tenaga honorer yang baru kerja, saya akui serba takut. Takut karena belum berpengalaman dalam banyak bidang, salah satunya adalah soal uang ini. Lambat laun saya ‘diajarin’ rekan-rekan senior bagaimana bisa mendapatkan uang ‘tambahan’. Sebagai yunior, kadang saya nggak bisa apa-apa kecuali ‘membenarkan nasehatnya’. Satu, dua, tiga, dan entah berapa kali, akhirnya saya terbiasa mendapatkan uang-uang yang tidak sehat ini. Alhamdulillah saya akhirnya menyadari, bahwa lingkungan kerja semacam ini tidak mendidik secara moral. Saya pun pindah kerja!

Di tempat kerja yang baru pun, bukannya tambah baik. Kok teman-teman kerja yang gajinya masih di bawah angka penghasilan bulanan saya ini bisa gonta-ganti pakaian setiap saat, punya kendaraan bermotor, dan kelihatannya selalu punya uang ya? Su’udzon sih tidak, tapi kita kan menggunakan kalkulasi logis? Di kantor kami, memang ada yang disebut daerah ‘basah’ dan ada pula daerah ‘kering’. Yang disebut pertama, sudah menjadi rahasia umum.

Saya sendiri akhirnya ‘terdidik’, untuk melipat-gandakan jumlah honor kerja lapangan di luar gaji rutin bulanan. Misalnya, aslinya kita bekerja hanya 8 jam seminggu di lapangan, kemudian diminta oleh pimpinan untuk melipat-gandakan di atas kertas menjadi 32 jam, atau 400%. Sang pimpinan, meskipun dia tidak ikut kerja, tapi namanya tercantum didalam daftar pekerja lapangan. Nah! Sebagai seorang staf saya tidak bisa berbuat apa-apa. Sistemnya dari dulu seperti itu! Semua orang melakukannya.

Kepala Tata Usaha (KTU)? Jangan tanya! Hampir bisa dipastikan, setiap karyawan di kantor kami, ‘menyisipkan’ sejumlah uang ke sakunya, sebelum diterima di instansi kami. Alhamdulillah, dengan bantuan Allah SWT, yang ini tidak saya lakukan! Sementara karyawan lain, ada yang harus mengangsur sesudah diterima jadi pegawai. Malangnya, sekitar 10 tahun kemudian, saat saya sudah tidak bekerja lagi di kantor tersebut karena pindah, sempat ketemu beliau, mantan KTU tersebut. Saya terharu dibuatnya. Beliau masih juga belum punya rumah! Padahal sudah pensiun, dan anak-anaknya menginjak usia dewasa, bahkan bercucu. Adakah ini dampak dari sebagian uang haram yang diperolehnya? Hanya Allah SWT Yang Maha Tahu!

Empat tahun kemudian saya pindah kerja lagi. Di institusi yang baru ini, milik sebuah yayasan Katolik terkenal di kota kami, terlihat ‘bersih’. Kultur kerja karyawannya terkenal: dedikasi tinggi, bebas korupsi! Sekilas slogannya memang begitu, bagi kami orang-orang ‘sipil’. Artinya, segala sesuatu yang menyangkut uang, dikendalikan oleh para biarawati. Lama-kelamaan saya tahu, kok suster-suster yang ada di dalamnya yang duduk sebagai pengelola atau manajer di hampir semua departemen ini kelihatanya ‘makmur’ ya? Ujung-ujungnya saya tahu, ‘pepatah’ yang beredar di antara rekan-rekan kerja benar, bahwa jika ingin kaya, jadi saja suster! Astaghfirullah!

Sambil kerja, saya sekolah lagi. Di bangku kuliah, sebuah universitas milik yayasan Islam terkemuka, para dosen kami ini kok enak saja kalau absen. Seandainya nggak ngajar, mereka begitu saja biarkan jadwal-tinggal-jadwal, tanpa ada pemberitahuan kepada mahasiswa. Apalagi mengganti jam-jam kosong. Padahal kalau kami, mahasiswa terlambat bayar uang kuliah, didenda kan? Hanya mahasiswa bodoh dan malas yang ‘senang’ apabila dosen nya tidak datang. Bukankah dosen-dosen macam ini adalah contoh guru yang bermental korupsi?

Di perjalanan ke kampus setiap hari, saya biasa naik mikrolet yang berkapasitas delapan orang di belakang, serta dua orang di depan termasuk sopir. Eh! Ternyata yang duduk bisa sampai duabelas orang di belakang dan tiga orang di depan termasuk si sopir. Jika penumpang mengeluh soal overloaded ini, sang sopir bilang: “Naik aja taksi kalau ingin enak!” Itu belum lagi jika penumpangnya ada yang gemuk, betapa tidak nyamannya naik transport ini. Padahal kita juga bayar kan?

Yang enak, hidup di desa barangkali! Bisa bebas dari berbagai bentuk korupsi. Begitu kiraku.

Kalau punya ladang atau sawah sendiri, itu yang digarap. Nyatanya, kemungkinan korupsi masih tetap ada. Di sawah kita juga bisa korupsi misalnya: air sawah! Kita bisa manfaatkan air yang mengalir secara tidak adil. Jatah orang lain yang letaknya di belakang sawah kita tidak terlalu kita perhatikan, alias kita dominasi penggunaan airnya. Petani lain akhirnya gagal panennya karena ulah kita. Wah! Jadi petani pun juga tidak begitu saja terhindar dari korupsi.

Seorang adik saya, lulusan IKIP, hingga sepuluh tahun terakhir ini statusnya masih guru tidak tetap di sebuah sekolah swasta. Saya bilang: itu lebih baik dibanding harus ‘menyogok’ penjabat Depdiknas yang kata dia sebesar dua puluh lima juta rupiah. Beberapa orang tetangga saya sejak dua puluh tahun lalu, hingga sekarang ini, masih juga memiliki satu ceritera yang tidak pernah berubah: korupsi dalam pencarian kerja! Jadi satpam pabrik, atau buruh di pabrik plastik, mustahil tanpa KKN!

Kalau saya urut bentuk dan macam-macam korupsi yang terjadi di negeri ini, terlalu panjang untuk ditulis. Sampai kapan hal ini berlangsung? Adakah pemimpin bangsa negeri ini concerned terhadap fenomena yang berlangsung layaknya flu allergica ini? Saya berharap muncul kepemimpinan yang meneladani sosok Umar bin Khattab r.a. atau Abu Bakar Sidik r.a. Mereka yang berani memberantas korupsi dan jujur dalam tindakannya.

Manusia, apapun profesinya, apakah itu dokter, insinyur, perawat, guru, sopir, pedagang, biarawati, kyai, buruh pabrik, satpam, hingga petani, kalau tidak terkendali, semuanya rawan akan korupsi. Pelaku atau korban korupsi, kedua-duanya sama saja!

Manusia memang tidak akan pernah puas dengan apa yang dimiliknya. Guna pemenuhan kepuasan ini, banyak cara digunakan tanpa memandang apakah halal atau haram. Teman-teman kerja saya, hampir tidak pernah ada selesainya kalau berbicara masalah kepuasan ini. Sudah punya HP Alcatel ingin Ericsson, kemudian mencoba Nokia. Tidak lama, ingin memiliki HP yang berkamera. Sekarang, mau mencoba pula yang bervideo-camera dilengkapi radio. Biar rekan-rekan ada yang berpenghasilan sepuluh juta per bulan, masih kurang. Seorang rekan kerja, berprofesi sebagai auditor keuangan, mengaku gajinya lebih dari tiga puluh juta, juga belum cukup katanya. Astagfirullah!

Lingkungan kerja memang amat berpengaruh besar dalam pembinaan moral korupsi ini. Itulah pengalaman yang saya temui. Dua puluh tahun bukankah waktu yang relatif cukup untuk mengevaluasi apakah lingkungan kerja kita berpotensi membuat kita menjadi seseorang korup atau tidak? Betapapun kita sholat lima waktu, pengajian seminggu tiga kali, kalau teman-teman dalam lingkungan kerja kita rata-rata terjerat dalam lingkaran korupsi ini, lantas akan berdiri di mana kita?

Saya tidak merasa bersih, apalagi suci. Namun melihat environment seperti ini, membuat saya akhirnya pindah-pindah kerja beberapa kali. Kalau kita mau ‘bersih’di sebuah instansi, kita akan dianggap makhluk ‘aneh’. Tolong dirumuskan, bagaimana caranya menolak tanda tangan uang yang disodorkan kepada kita bila kita dibayar tanpa melakukan sebuah tugas? Jika kita menolaknya, kepala bagian keuangan akan dibuat repot. Repot karena penyusunan anggarannya kompeks sekali, termasuk pembagian ‘jatah’ tadi melalui perhitungan yang ‘njlimet’. Risiko lainnya, jika kita tidak mau menerima duit tadi, kita disebut sok suci, atau akan dikucilkan teman-teman kantor. Sementara kalau mau menerima, timbul konflik batin. Kita memakan duit bukan dari hasil keringat kita sendiri.

Ironisnya, ibu-ibu rumah tangga di sekitar kita, banyak yang kurang peka masalah ini. Mereka puas dengan apa yang telah dibawa pulang suaminya. Bukannya menanyakan: “Dari mana Pak datangnya semua duit ini?”

“Kapan ya kita bisa terapkan kultur budaya tanpa harus korupsi ini?” tanyaku pada diri sendiri di tengah-tengah proses demokrasi akbar yang sedang kita alami ini. Sosok yang bisa bebas korupsi ini barangkali seperti profesi yang digeluti oleh seorang janda tua di pinggiran Trenggalek-Jawa Timur sana. Mbok Giyem namanya, Dukun Beranak profesinya.

Di dalam rumahnya, di sebuah desa terpencil Dongko, di tengah gunung, saya hanya melihat sebuah amben kecil, dua buah kursi kayu yang sudah kehitaman termakan usia. Satu meja kecil di pojokan ruang tamu yang diatasnya tergeletak sebuah Partus Kit, perlengkapan menolong persalinan hadiah dari Puskesmas setempat.

Dukun beranak terampil ini puas dengan kehidupan sehari-harinya, tanpa menuntut banyak kebutuhan hidupnya. Jika tidak ada ibu bersalin yang harus dia kunjungi, atau bayi yang harus dia rawat, atau ibu hamil yang butuh pijat, dia bawa keranjang kecilnya ke ladang atau sawahnya. Dia cari apa-apa yang bisa dikerjakan atau bekal masak secukupnya di dapur rumah gedeknya.

Mbok Giyem mengatakan tidak pernah mematok harga berapa pasiennya harus membayar jasanya, meski nenek tua itu harus naik-turun gunung di tengah malam. Entah sudah berapa jumlah bayi yang sudah lahir lewat pertolongannya. Di tengah kesulitan medan yang jauh dari gemerlap hidup kota, digelutinya profesi langka ini dengan ikhlas.

Saya yakin, nenek tua ini akan terkejut sekiranya mengetahui betapa dalam kehidupan kota, banyak ditemui orang-orang yang berpendidikan tinggi, yang menyandang profesi yang tidak jauh dengan apa yang beliau lakukan, tidak lagi tulus menjalankan tanggung jawabnya. Korupsi sudah lumrah dan menjadi keseharian orang-orang di lingkungan kesehatan. Buktinya? Masuk ruang gawat darurat saja di banyak rumah sakit sulit sekali. Bisa jadi mimpi jika tidak ada uang, betapapun darah mengalir deras, pelayanan kesehatan bisa didapat. Uang dulu, nyawa kemudian!

Sebagai warga negara, rasanya tidak berlebihan jika kita berharap dalam kepemimpinan mendatang nanti, seperti halnya kepemimpinan dua Khalifah diatas, pemerintah kita mampu membawa bangsa ini kepada prospek kehidupan yang lebih baik. Sesak rasanya nafas ini ketika korupsi hampir menyelimuti seluruh aspek kehidupan bernegara dan bermasyarakat kita.

Ketika saya kirim email pada Rini, seorang karyawati di Jakarta, menanyakan sedang musim apa saat ini, dia jawab, “Kalau udara, sepertinya sedang musim pancaroba. Jadi, sebentar panassss… kemudian gelap dan hujan. Makanya orang Indonesia baik dan ramah, karena udara juga mendukung. Tidak seperti di UAE… udara panas, jadi hati orang pun mungkin cepat panas!”

Apa yang disampaikan Rini mungkin ada benarnya, bahwa kondisi udara di Indonesia membuat penduduknya tidak harus cepat-cepat, apalagi tergesa-gesa dalam banyak hal. Tidak seperti di Inggris dan Canada yang dingin sekali, atau negara-negara Arab sana yang panas menyengat. Namun kenapa di negara-negara yang terlalu dingin ataupun terlalu panas udaranya ini angka korupsinya minim sekali? Apakah karena sikap ramah-tamah kita ini sehingga untuk memberantas korupsi pun kita masih harus berlambat-ria? Wallahu a’lam!

Syaifoel Hardy


Sumber : eramuslim.com

Thursday, February 5, 2015

Belajar Sabar dari Buah Mengkudu

Tak banyak buah yang punya pengalaman buruk seperti pace. Sebelum tahun sembilan puluhan, buah yang biasa disebut mengkudu ini nyaris tak punya kebanggaan sedikit pun. Jangankan manusia, kelelawar pun tak sudi mencicipi. Selain baunya apek, rasanya pahit. Pahit sekali!

Belum lagi dengan bentuk buah yang aneh. Bulatnya tidak rata, dan kulit buah ditumbuhi bintik-bintik hitam. Warnanya juga tidak menarik. Mudanya hijau, tuanya pucat kekuning-kuningan. Berbeda jauh dengan apel, jeruk, mangga, dan tomat. Selain kulitnya mulus, warnanya begitu menarik: hijau segar, merah, dan orange.

Sedemikian tidak menariknya pace, orang-orang membiarkan begitu saja buah-buah pace yang sudah masak. Pace tidak pernah dianggap ketika muda, tua; dan di saat masak pun dibiarkan jatuh dan berhamburan di tanah; membusuk, dan kemudian mengering. Pace sudah dianggap seperti sampah.

Kalau saja pace bisa bicara, mungkin ia akan bilang, "Andai aku seindah apel merah. Andai aku seharum jeruk. Andai aku semolek tomat!" Dan seterusnya.

Perubahan besar pun terjadi di tahun sembilan delapan. Seorang pakar tumbuhan menemukan sesuatu yang lain dari pace. Kandungan buahnya ternyata bisa mengobati banyak penyakit: kanker, jantung, tulang, pernafasan, dan lain-lain. Orang pun memberi nama baru buat pace, morinda citrifolia.

Sejak itu, pace menjadi pusat perhatian. Ia tidak lagi diacuhkan, justru menjadi buruan orang sedunia. Kini, tidak ada lagi pace masak yang dibiarkan jatuh dan berhamburan. Ia langsung diolah dengan mesin canggih higienis, dan masuk golongan obat mahal. Kemuliaan pace sudah jauh di atas apel, jeruk, apalagi tomat.
**

Jalan hidup kadang punya rutenya sendiri. Tidak biasa, lompat-lompat, curam dan terjal. Seperti itulah ketika realitas kehidupan memperlihatkan detil-detilnya yang rumit.

Di antara yang rumit itu, ada kebingungan menemukan tutup peti potensi diri. Semua menjadi seperti misteri. Ada yang mulai mencari-cari, membongkar peti; bahkan ada yang cuma menebak-nebak sambil tetap berpangku tangan. Dalam keputusasaan, orang pun mengatakan, "Ah, saya memang tidak punya potensi." Seribu satu kalimat pengandaian pun mengalir: andai saya…andai saya…andai saya, dan seterusnya.

Kenapa tidak berusaha sabar dengan terus mencari-cari pintu peti potensi. Kenapa tidak mencari alat agar peti bisa terbongkar. Kenapa cuma bisa menebak kalau peti potensi tak berisi. Kenapa cuma diam dan menyesali diri. Padahal boleh jadi, kita bisa seperti pace yang punya potensi tinggi. Sayangnya belum tergali. (mnuh)


Sumber : eramuslim.com

Keutamaan Istighfar

Bertaubatlah dan memperbanyak istighfar…

“Barangsiapa yang sering membaca istighfar, niscaya Allah akan menghilangkan segala kegundahan dan kesusahannya, serta dikaruniakan rezeki yang tidak diduganya”
(HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)


Aamiin Allahumma Aamiin.

Keutamaan Silaturahim

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Maukah kalian Aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada Shalat dan Saum?"
Sahabat menjawab, "Tentu saja!"

Rasulullah menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambung persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah diantara mereka (semua itu) adalah Amal Shaleh yang besar pahalanya"

"Barangsiapa ingin diperpanjang usianya, dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambung tali persaudaraan"
(HR. Bukhari dan Muslim)

Renungan………!!!

Maukah kita mendapatkan syafa'at dan ridha dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala…?
Semoga kita bisa menjalankan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam diatas sahabat fillah. InsyaAllah semua akan diberi kemudahan.


Aamiin Allahumma Aamiin.

Inspirasi Siang

~:: DO'AKU HARI INI ::~

Ya Allah...
Lembutkan hatiku agar bisa jadi seorang yang pemaaf untuk orang lain, Jadikan jiwaku ladang kesabaran untuk segala cobaan dan ujianMu, Indahkan hatiku agar bisa selalu membuat bahagia orang-orang yang mengenalku.

Beri aku ketakutan akan kematian mereka, Agar ku bisa selalu hadir dan menjaga mereka dalam hidupku.

Ikhlaskan aku melewati jalan hidupku, Dengan sepenuh hati melewati takdir yang Engkau gariskan agar ku bisa selalu mengingatMu Menyebut namaMu dan selalu di jalanMu.


Aamiin Allahumma Aamiin.

Inspirasi Siang

Berterima kasihlah terhadap musuh atau lawan lawanmu.

Mereka tentu akan selalu mencari kelemahan dan kejelekanmu.

Jika engkau mengetahui bahwa mereka sedang melakukan hal itu kepadamu, maka kamu tidak perlu marah.

Namun justru pujilah Allah, karena Dia telah menjadikan untukmu orang lain yang dapat mengerti kekuranganmu, sebab kamu sendiri tidak mengerti kekurangan itu. Mereka akan berterus terang dalam menjelaskan kekuranganmu. Dengarkan baik baik apa yang mereka katakan tentangmu karena hal itu lebih patut untuk memantau dirimu.

Adapun teman kamu sendiri, maka ia tentu akan merasa malu dan sungkan untuk menunjukkan kekurangan itu.


Islamic quotes