Friday, February 27, 2015

Inspirasi Siang

"Indahnya kehidupan saat kita mampu memahami dan mengertinya dan terus berusaha menghadiahkan senyum. Walau dalam nyata, kita tak selalu dalam kegembiraan.
Bersahabatlah dengan kehidupan. Jalanilah apa adanya, penuh keridhoan dan sabarkanlah selalu hatimu. Maka engkau akan tumbuh menjadi jiwa yang kuat dan tegar. InsyaAllah.
Ingatlah…!
ALLAH tidak menjanjikan hari-hari tanpa kepedihan.
Tawa tanpa sedih…
Panas tanpa hujan…
Tetapi DIA menjanjikan kekuatan untuk menghadapi hari-hari sulit…
Hiburan untuk tangisan…
Kemudahan untuk kesulitan…
Dan petunjuk untuk menjalani kehidupan…
Dan ALLAH memberimu Pahala tanpa batas Dari KESABARANMU…
“Barang siapa yang yang berusaha mensabar-sabarkan diri, maka ALLAH akan menjadikan dia seorang yang SABAR”
Insya Allah ^~^

Aamiin Allahuma Aamiin.

Monday, February 9, 2015

Think Big


think big


T – berati “talent” (bakat) dan “time” (waktu). Keduanya adalah hadiah dari Sang Pencipta.
H – adalah “hope”, harapan untuk hal-hal yang baik dan jujur.
I – adalah “insight”, wawasan yang diperoleh dari orang lain atau bacaan yang bermutu.
N – adalah “nice to all people”, berbuat baiklah pada semua orang.
K – adalah “knowledge” (ilmu pengetahuan), itu adalah kunci kehidupan.
B – adalah “book” (buku), bacalah buku sebanyak-banyaknya.
I - “in-dept”, belajar dan perdalamlah keterampilan.
G – adalah “God”, Tuhan. Jangan lupa pada Sang Mahakuasa.

Pemenang Kehidupan

Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, “Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”

Sahabatnya menjawab, “Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.”

“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang pertama. Ia masih merasa jengkel.

“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri sendiri.”

Sahabat, Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu.

Coba renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik.


“Pemenang kehidupan” adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat”.

Sumber : iphincow.com

Filosofi Matematika


 Filosofi Matematika

Pernah nggak Anda berpikir…
1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS?
2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya
PLUS di kali MINUS hasilnya MINUS?
3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya PLUS?

Hikmahnya adalah:
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
+ x + = +

2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya :
+ x – = –
– x + = –

3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
– x – = +


Pelajaran matematika ternyata sarat makna, yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup.

Sumber : iphincow.com

Inspirasi Pagi ; Ikhlas dan Syukur

Selalu bersyukur dan berbuat baik. Sekecil apapun, asal tulus dan ikhlas, pasti akan membuahkan kebahagiaan dan keberkahan..

Sunday, February 8, 2015

Inspirasi Pagi ; Tak Pernah Menyerah

Jangan lelah berusaha, meskipun hasilnya belum nyata…
Jangan putus asa dalam berharap, meskipun apa yang diharapkan belum tercapai…
Jangan berhenti berdo'a meskipun apa yang kita pinta belum dikabulkan Allah Yang Maha Kuasa…
Tetaplah berprasangka baik karena Allah sesuai prasangka kita…
Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita di dunia wal akhirat…

Aamiin Allahumma Aamiin.

Inspirasi Pagi ; Indahnya Senyum

"SENYUM" itu murah tapi tak ternilai dengan rupiah.
"SENYUM" itu tak butuh tenaga tapi besar motivasinya.
"SENYUM" itu hal yang mudah tapi selalu nampak indah.
"SENYUM" itu 1 hal yang biasa tapi bisa jadi spesial.
"SENYUM" itu ibadah yang paling mudah tapi berpahala setara dengan sedekah.
Penuhilah hari-hari mu dengan senyuman manis agar semua orang ikut tersenyum karena mu.


Keep our smile ^__^

Tolong-Menolong

Bismillahirrohmaanirrohim

"Allah akan menolong seorang hambanya, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya" (HR. Muslim).


Sudahkah kita seperti itu ...?

Friday, February 6, 2015

Curcol

ANGKUHMU
Pengarang : Ilham S



Geram ingin meremukkan tubuh itu yang tampak persis sudutku
Panas lumuri detak tiap detik jantungku
Kau tak tau atau kau diam tak mau tau
Layaknya berada di duniamu sendiri seperti batu

Apakah puas dengan itu semua
Fikirmu memaksa tuk kuasai fikirnya
Berat yang kau jalani tuk menyimpannya
Kau limpahkan dengan cara tak selayaknya

Dengan itu kau temui kesenangan mu
Tertawa gagah bagai sang raja gelap merasukmu
Anggapmu akan merendahkan yang berada sekitarmu

Angkuhmu yang selalu meracuni sukmamu

Membongkar Aib Negeri ini

Pada zaman sekarang, di negeri ini, sulit sekali untuk mencari tempat yang bebas dari korupsi. Korupsi memang tidak mengenal istilah apakah kelasnya besar atau kecil. Korupsi ya korupsi, apakah itu uang, waktu, tenaga, atau materi lainnya. Tidak ada istilah negosiasi dalam mendefinisikannya!

“Aku di purchasing, bagian import. Jadi nggak usah khawatir. Aku nggak kerja di tempat basah kok! Justru yang aku sekarang lagi bingungi adalah perusahaan di Indonesia ini banyak sekali manipulasinya. Dan itu hampir di semua perusahaan dan semua departmen. Misalnya pajak. Aku saat ini lagi dalam dilema antara terus bekerja atau berhenti. Karena aku tahu bahwa ada manipulasi di perusahaan. Dan aku merupakan bagian itu. Aku pernah bilang sama boss tentang hal ini. Tetapi jawabnya… kalau itu nggak kita lakukan perusahaan ini nggak bisa jalan, karena perusahaan yang lain semua melakukakannya.”

“Aku bingung. Kalau aku mau bersih mestinya aku nggak boleh bekerja di instansi ini. Aku berencana pingin keluar tapi aku masih tunggu sampai hutang-hutang lunas. Bagaimana menurut anda? Apa langkah yang aku lakukan ini benar?”

Begitu kata Asri, seorang ibu, karyawan sebuah perusahaan di Jakarta kemarin, yang sedang gundah menghadapi negeri yang dilanda korupsi bertahun-tahun ini. Di tengah-tengah gejolak para politikus yang berkampanye dengan salah satu visi dan misinya yang antara lain ingin memberantas korupsi ini, saya memang agak ‘pesimis’ ini bisa terjadi. Habis! Jujur saja, saya pernah melakukannya, demikian pula teman-teman saya lainnya, meskipun tidak sekelas koruptor-koruptor ulung kita yang mengeruk kekayaan negara dan membawanya ke luar negeri.

Bagaimana tidak korupsi ya? Waktu itu honor saya cuma lima belas ribu rupiah. Tinggal di asrama yang disediakan oleh rumah sakit tempat saya bekerja, makan juga tersedia. Tapi cukupkah penghasilan yang sedemikian? Dua puluh tahun lalu, saya nggak tahu bagaimana orang menilainya, tapi kalau dibandingkan gaji pegawai negeri golongan IIA, honor tersebut hanyalah 25%-nya. Kecilkan? Relatif. Saya dibayar sebagai tenaga honorer di sebuah rumah sakit pemerintah.

Sebagai tenaga honorer yang baru kerja, saya akui serba takut. Takut karena belum berpengalaman dalam banyak bidang, salah satunya adalah soal uang ini. Lambat laun saya ‘diajarin’ rekan-rekan senior bagaimana bisa mendapatkan uang ‘tambahan’. Sebagai yunior, kadang saya nggak bisa apa-apa kecuali ‘membenarkan nasehatnya’. Satu, dua, tiga, dan entah berapa kali, akhirnya saya terbiasa mendapatkan uang-uang yang tidak sehat ini. Alhamdulillah saya akhirnya menyadari, bahwa lingkungan kerja semacam ini tidak mendidik secara moral. Saya pun pindah kerja!

Di tempat kerja yang baru pun, bukannya tambah baik. Kok teman-teman kerja yang gajinya masih di bawah angka penghasilan bulanan saya ini bisa gonta-ganti pakaian setiap saat, punya kendaraan bermotor, dan kelihatannya selalu punya uang ya? Su’udzon sih tidak, tapi kita kan menggunakan kalkulasi logis? Di kantor kami, memang ada yang disebut daerah ‘basah’ dan ada pula daerah ‘kering’. Yang disebut pertama, sudah menjadi rahasia umum.

Saya sendiri akhirnya ‘terdidik’, untuk melipat-gandakan jumlah honor kerja lapangan di luar gaji rutin bulanan. Misalnya, aslinya kita bekerja hanya 8 jam seminggu di lapangan, kemudian diminta oleh pimpinan untuk melipat-gandakan di atas kertas menjadi 32 jam, atau 400%. Sang pimpinan, meskipun dia tidak ikut kerja, tapi namanya tercantum didalam daftar pekerja lapangan. Nah! Sebagai seorang staf saya tidak bisa berbuat apa-apa. Sistemnya dari dulu seperti itu! Semua orang melakukannya.

Kepala Tata Usaha (KTU)? Jangan tanya! Hampir bisa dipastikan, setiap karyawan di kantor kami, ‘menyisipkan’ sejumlah uang ke sakunya, sebelum diterima di instansi kami. Alhamdulillah, dengan bantuan Allah SWT, yang ini tidak saya lakukan! Sementara karyawan lain, ada yang harus mengangsur sesudah diterima jadi pegawai. Malangnya, sekitar 10 tahun kemudian, saat saya sudah tidak bekerja lagi di kantor tersebut karena pindah, sempat ketemu beliau, mantan KTU tersebut. Saya terharu dibuatnya. Beliau masih juga belum punya rumah! Padahal sudah pensiun, dan anak-anaknya menginjak usia dewasa, bahkan bercucu. Adakah ini dampak dari sebagian uang haram yang diperolehnya? Hanya Allah SWT Yang Maha Tahu!

Empat tahun kemudian saya pindah kerja lagi. Di institusi yang baru ini, milik sebuah yayasan Katolik terkenal di kota kami, terlihat ‘bersih’. Kultur kerja karyawannya terkenal: dedikasi tinggi, bebas korupsi! Sekilas slogannya memang begitu, bagi kami orang-orang ‘sipil’. Artinya, segala sesuatu yang menyangkut uang, dikendalikan oleh para biarawati. Lama-kelamaan saya tahu, kok suster-suster yang ada di dalamnya yang duduk sebagai pengelola atau manajer di hampir semua departemen ini kelihatanya ‘makmur’ ya? Ujung-ujungnya saya tahu, ‘pepatah’ yang beredar di antara rekan-rekan kerja benar, bahwa jika ingin kaya, jadi saja suster! Astaghfirullah!

Sambil kerja, saya sekolah lagi. Di bangku kuliah, sebuah universitas milik yayasan Islam terkemuka, para dosen kami ini kok enak saja kalau absen. Seandainya nggak ngajar, mereka begitu saja biarkan jadwal-tinggal-jadwal, tanpa ada pemberitahuan kepada mahasiswa. Apalagi mengganti jam-jam kosong. Padahal kalau kami, mahasiswa terlambat bayar uang kuliah, didenda kan? Hanya mahasiswa bodoh dan malas yang ‘senang’ apabila dosen nya tidak datang. Bukankah dosen-dosen macam ini adalah contoh guru yang bermental korupsi?

Di perjalanan ke kampus setiap hari, saya biasa naik mikrolet yang berkapasitas delapan orang di belakang, serta dua orang di depan termasuk sopir. Eh! Ternyata yang duduk bisa sampai duabelas orang di belakang dan tiga orang di depan termasuk si sopir. Jika penumpang mengeluh soal overloaded ini, sang sopir bilang: “Naik aja taksi kalau ingin enak!” Itu belum lagi jika penumpangnya ada yang gemuk, betapa tidak nyamannya naik transport ini. Padahal kita juga bayar kan?

Yang enak, hidup di desa barangkali! Bisa bebas dari berbagai bentuk korupsi. Begitu kiraku.

Kalau punya ladang atau sawah sendiri, itu yang digarap. Nyatanya, kemungkinan korupsi masih tetap ada. Di sawah kita juga bisa korupsi misalnya: air sawah! Kita bisa manfaatkan air yang mengalir secara tidak adil. Jatah orang lain yang letaknya di belakang sawah kita tidak terlalu kita perhatikan, alias kita dominasi penggunaan airnya. Petani lain akhirnya gagal panennya karena ulah kita. Wah! Jadi petani pun juga tidak begitu saja terhindar dari korupsi.

Seorang adik saya, lulusan IKIP, hingga sepuluh tahun terakhir ini statusnya masih guru tidak tetap di sebuah sekolah swasta. Saya bilang: itu lebih baik dibanding harus ‘menyogok’ penjabat Depdiknas yang kata dia sebesar dua puluh lima juta rupiah. Beberapa orang tetangga saya sejak dua puluh tahun lalu, hingga sekarang ini, masih juga memiliki satu ceritera yang tidak pernah berubah: korupsi dalam pencarian kerja! Jadi satpam pabrik, atau buruh di pabrik plastik, mustahil tanpa KKN!

Kalau saya urut bentuk dan macam-macam korupsi yang terjadi di negeri ini, terlalu panjang untuk ditulis. Sampai kapan hal ini berlangsung? Adakah pemimpin bangsa negeri ini concerned terhadap fenomena yang berlangsung layaknya flu allergica ini? Saya berharap muncul kepemimpinan yang meneladani sosok Umar bin Khattab r.a. atau Abu Bakar Sidik r.a. Mereka yang berani memberantas korupsi dan jujur dalam tindakannya.

Manusia, apapun profesinya, apakah itu dokter, insinyur, perawat, guru, sopir, pedagang, biarawati, kyai, buruh pabrik, satpam, hingga petani, kalau tidak terkendali, semuanya rawan akan korupsi. Pelaku atau korban korupsi, kedua-duanya sama saja!

Manusia memang tidak akan pernah puas dengan apa yang dimiliknya. Guna pemenuhan kepuasan ini, banyak cara digunakan tanpa memandang apakah halal atau haram. Teman-teman kerja saya, hampir tidak pernah ada selesainya kalau berbicara masalah kepuasan ini. Sudah punya HP Alcatel ingin Ericsson, kemudian mencoba Nokia. Tidak lama, ingin memiliki HP yang berkamera. Sekarang, mau mencoba pula yang bervideo-camera dilengkapi radio. Biar rekan-rekan ada yang berpenghasilan sepuluh juta per bulan, masih kurang. Seorang rekan kerja, berprofesi sebagai auditor keuangan, mengaku gajinya lebih dari tiga puluh juta, juga belum cukup katanya. Astagfirullah!

Lingkungan kerja memang amat berpengaruh besar dalam pembinaan moral korupsi ini. Itulah pengalaman yang saya temui. Dua puluh tahun bukankah waktu yang relatif cukup untuk mengevaluasi apakah lingkungan kerja kita berpotensi membuat kita menjadi seseorang korup atau tidak? Betapapun kita sholat lima waktu, pengajian seminggu tiga kali, kalau teman-teman dalam lingkungan kerja kita rata-rata terjerat dalam lingkaran korupsi ini, lantas akan berdiri di mana kita?

Saya tidak merasa bersih, apalagi suci. Namun melihat environment seperti ini, membuat saya akhirnya pindah-pindah kerja beberapa kali. Kalau kita mau ‘bersih’di sebuah instansi, kita akan dianggap makhluk ‘aneh’. Tolong dirumuskan, bagaimana caranya menolak tanda tangan uang yang disodorkan kepada kita bila kita dibayar tanpa melakukan sebuah tugas? Jika kita menolaknya, kepala bagian keuangan akan dibuat repot. Repot karena penyusunan anggarannya kompeks sekali, termasuk pembagian ‘jatah’ tadi melalui perhitungan yang ‘njlimet’. Risiko lainnya, jika kita tidak mau menerima duit tadi, kita disebut sok suci, atau akan dikucilkan teman-teman kantor. Sementara kalau mau menerima, timbul konflik batin. Kita memakan duit bukan dari hasil keringat kita sendiri.

Ironisnya, ibu-ibu rumah tangga di sekitar kita, banyak yang kurang peka masalah ini. Mereka puas dengan apa yang telah dibawa pulang suaminya. Bukannya menanyakan: “Dari mana Pak datangnya semua duit ini?”

“Kapan ya kita bisa terapkan kultur budaya tanpa harus korupsi ini?” tanyaku pada diri sendiri di tengah-tengah proses demokrasi akbar yang sedang kita alami ini. Sosok yang bisa bebas korupsi ini barangkali seperti profesi yang digeluti oleh seorang janda tua di pinggiran Trenggalek-Jawa Timur sana. Mbok Giyem namanya, Dukun Beranak profesinya.

Di dalam rumahnya, di sebuah desa terpencil Dongko, di tengah gunung, saya hanya melihat sebuah amben kecil, dua buah kursi kayu yang sudah kehitaman termakan usia. Satu meja kecil di pojokan ruang tamu yang diatasnya tergeletak sebuah Partus Kit, perlengkapan menolong persalinan hadiah dari Puskesmas setempat.

Dukun beranak terampil ini puas dengan kehidupan sehari-harinya, tanpa menuntut banyak kebutuhan hidupnya. Jika tidak ada ibu bersalin yang harus dia kunjungi, atau bayi yang harus dia rawat, atau ibu hamil yang butuh pijat, dia bawa keranjang kecilnya ke ladang atau sawahnya. Dia cari apa-apa yang bisa dikerjakan atau bekal masak secukupnya di dapur rumah gedeknya.

Mbok Giyem mengatakan tidak pernah mematok harga berapa pasiennya harus membayar jasanya, meski nenek tua itu harus naik-turun gunung di tengah malam. Entah sudah berapa jumlah bayi yang sudah lahir lewat pertolongannya. Di tengah kesulitan medan yang jauh dari gemerlap hidup kota, digelutinya profesi langka ini dengan ikhlas.

Saya yakin, nenek tua ini akan terkejut sekiranya mengetahui betapa dalam kehidupan kota, banyak ditemui orang-orang yang berpendidikan tinggi, yang menyandang profesi yang tidak jauh dengan apa yang beliau lakukan, tidak lagi tulus menjalankan tanggung jawabnya. Korupsi sudah lumrah dan menjadi keseharian orang-orang di lingkungan kesehatan. Buktinya? Masuk ruang gawat darurat saja di banyak rumah sakit sulit sekali. Bisa jadi mimpi jika tidak ada uang, betapapun darah mengalir deras, pelayanan kesehatan bisa didapat. Uang dulu, nyawa kemudian!

Sebagai warga negara, rasanya tidak berlebihan jika kita berharap dalam kepemimpinan mendatang nanti, seperti halnya kepemimpinan dua Khalifah diatas, pemerintah kita mampu membawa bangsa ini kepada prospek kehidupan yang lebih baik. Sesak rasanya nafas ini ketika korupsi hampir menyelimuti seluruh aspek kehidupan bernegara dan bermasyarakat kita.

Ketika saya kirim email pada Rini, seorang karyawati di Jakarta, menanyakan sedang musim apa saat ini, dia jawab, “Kalau udara, sepertinya sedang musim pancaroba. Jadi, sebentar panassss… kemudian gelap dan hujan. Makanya orang Indonesia baik dan ramah, karena udara juga mendukung. Tidak seperti di UAE… udara panas, jadi hati orang pun mungkin cepat panas!”

Apa yang disampaikan Rini mungkin ada benarnya, bahwa kondisi udara di Indonesia membuat penduduknya tidak harus cepat-cepat, apalagi tergesa-gesa dalam banyak hal. Tidak seperti di Inggris dan Canada yang dingin sekali, atau negara-negara Arab sana yang panas menyengat. Namun kenapa di negara-negara yang terlalu dingin ataupun terlalu panas udaranya ini angka korupsinya minim sekali? Apakah karena sikap ramah-tamah kita ini sehingga untuk memberantas korupsi pun kita masih harus berlambat-ria? Wallahu a’lam!

Syaifoel Hardy


Sumber : eramuslim.com

Thursday, February 5, 2015

Belajar Sabar dari Buah Mengkudu

Tak banyak buah yang punya pengalaman buruk seperti pace. Sebelum tahun sembilan puluhan, buah yang biasa disebut mengkudu ini nyaris tak punya kebanggaan sedikit pun. Jangankan manusia, kelelawar pun tak sudi mencicipi. Selain baunya apek, rasanya pahit. Pahit sekali!

Belum lagi dengan bentuk buah yang aneh. Bulatnya tidak rata, dan kulit buah ditumbuhi bintik-bintik hitam. Warnanya juga tidak menarik. Mudanya hijau, tuanya pucat kekuning-kuningan. Berbeda jauh dengan apel, jeruk, mangga, dan tomat. Selain kulitnya mulus, warnanya begitu menarik: hijau segar, merah, dan orange.

Sedemikian tidak menariknya pace, orang-orang membiarkan begitu saja buah-buah pace yang sudah masak. Pace tidak pernah dianggap ketika muda, tua; dan di saat masak pun dibiarkan jatuh dan berhamburan di tanah; membusuk, dan kemudian mengering. Pace sudah dianggap seperti sampah.

Kalau saja pace bisa bicara, mungkin ia akan bilang, "Andai aku seindah apel merah. Andai aku seharum jeruk. Andai aku semolek tomat!" Dan seterusnya.

Perubahan besar pun terjadi di tahun sembilan delapan. Seorang pakar tumbuhan menemukan sesuatu yang lain dari pace. Kandungan buahnya ternyata bisa mengobati banyak penyakit: kanker, jantung, tulang, pernafasan, dan lain-lain. Orang pun memberi nama baru buat pace, morinda citrifolia.

Sejak itu, pace menjadi pusat perhatian. Ia tidak lagi diacuhkan, justru menjadi buruan orang sedunia. Kini, tidak ada lagi pace masak yang dibiarkan jatuh dan berhamburan. Ia langsung diolah dengan mesin canggih higienis, dan masuk golongan obat mahal. Kemuliaan pace sudah jauh di atas apel, jeruk, apalagi tomat.
**

Jalan hidup kadang punya rutenya sendiri. Tidak biasa, lompat-lompat, curam dan terjal. Seperti itulah ketika realitas kehidupan memperlihatkan detil-detilnya yang rumit.

Di antara yang rumit itu, ada kebingungan menemukan tutup peti potensi diri. Semua menjadi seperti misteri. Ada yang mulai mencari-cari, membongkar peti; bahkan ada yang cuma menebak-nebak sambil tetap berpangku tangan. Dalam keputusasaan, orang pun mengatakan, "Ah, saya memang tidak punya potensi." Seribu satu kalimat pengandaian pun mengalir: andai saya…andai saya…andai saya, dan seterusnya.

Kenapa tidak berusaha sabar dengan terus mencari-cari pintu peti potensi. Kenapa tidak mencari alat agar peti bisa terbongkar. Kenapa cuma bisa menebak kalau peti potensi tak berisi. Kenapa cuma diam dan menyesali diri. Padahal boleh jadi, kita bisa seperti pace yang punya potensi tinggi. Sayangnya belum tergali. (mnuh)


Sumber : eramuslim.com

Keutamaan Istighfar

Bertaubatlah dan memperbanyak istighfar…

“Barangsiapa yang sering membaca istighfar, niscaya Allah akan menghilangkan segala kegundahan dan kesusahannya, serta dikaruniakan rezeki yang tidak diduganya”
(HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)


Aamiin Allahumma Aamiin.

Keutamaan Silaturahim

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Maukah kalian Aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada Shalat dan Saum?"
Sahabat menjawab, "Tentu saja!"

Rasulullah menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambung persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah diantara mereka (semua itu) adalah Amal Shaleh yang besar pahalanya"

"Barangsiapa ingin diperpanjang usianya, dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambung tali persaudaraan"
(HR. Bukhari dan Muslim)

Renungan………!!!

Maukah kita mendapatkan syafa'at dan ridha dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala…?
Semoga kita bisa menjalankan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam diatas sahabat fillah. InsyaAllah semua akan diberi kemudahan.


Aamiin Allahumma Aamiin.

Inspirasi Siang

~:: DO'AKU HARI INI ::~

Ya Allah...
Lembutkan hatiku agar bisa jadi seorang yang pemaaf untuk orang lain, Jadikan jiwaku ladang kesabaran untuk segala cobaan dan ujianMu, Indahkan hatiku agar bisa selalu membuat bahagia orang-orang yang mengenalku.

Beri aku ketakutan akan kematian mereka, Agar ku bisa selalu hadir dan menjaga mereka dalam hidupku.

Ikhlaskan aku melewati jalan hidupku, Dengan sepenuh hati melewati takdir yang Engkau gariskan agar ku bisa selalu mengingatMu Menyebut namaMu dan selalu di jalanMu.


Aamiin Allahumma Aamiin.

Inspirasi Siang

Berterima kasihlah terhadap musuh atau lawan lawanmu.

Mereka tentu akan selalu mencari kelemahan dan kejelekanmu.

Jika engkau mengetahui bahwa mereka sedang melakukan hal itu kepadamu, maka kamu tidak perlu marah.

Namun justru pujilah Allah, karena Dia telah menjadikan untukmu orang lain yang dapat mengerti kekuranganmu, sebab kamu sendiri tidak mengerti kekurangan itu. Mereka akan berterus terang dalam menjelaskan kekuranganmu. Dengarkan baik baik apa yang mereka katakan tentangmu karena hal itu lebih patut untuk memantau dirimu.

Adapun teman kamu sendiri, maka ia tentu akan merasa malu dan sungkan untuk menunjukkan kekurangan itu.


Islamic quotes

Belajar Gila Baca dari Orang Rusia

Banyak cara untuk menikmati hidup ini, ada yang suka jalan-jalan, membaca, bersepeda, kemping, diskusi dan lain sebagainya. Nah kalau di Rusia tak semuanya bisa dilakukan secara bebas, artinya tidak bisa dikalukan kapan saja, misalnya untuk bersepeda dan kemping, ini paling bisa dilakukan pada saat musim panas, kalau musim dingin, jangankan di ruangan terbuka, di dalam rumah saja kedinginan!

Makanya di Rusia atau di negara-negara yang punya empat musim, selama musim panas mereka libur tiga bulan penuh! Herannya mereka bisa sukses ya dalam hidupnya dan mereka bisa maju, padahal libur sekolah atau kuliahnya banyak sekali. Nah di kita, Indonesia, begitu banyak hari belajar dan begitu banyak jenis pelajarannya, mau maju saja susahnya minta ampun!

Nah jalan-jalan di awal musim semi memang mengasikkan, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, ya maklum namanya Moskow, iklimnya ada empat, tapi dinginnya lebih banyak, masih musim semi dingin belum hilang, baru masim gugur dingin mulai terasa, apalagi dimusim dinginnya, yang minusnya bisa mencapai 30 derajat C! Anda bisa bayangkan sendiri. Nah selagi masuk ke musim semi saya ajak anda jalan-jalan, oke.

Musim semi telah tiba, namun udara masih tetap dingin, suhu masih labih naik dan turun, namun sudah berada diatas nol alias plus, dan alhamdulillah Minggu tanggl 3 April 2011 yang lalu suhu mendadak naik dan langsung berada dikisaran 14 derajat C dan matahari telah bersinar seterang-terangnya, namun hembusan angin utara masih menggigilkan, namun sekali lagi matahri menjanjikan untuk bersepeda! Iya hoby saya bersepeda, nah ini kesempatan yang harus di isi, untuk menggerakan otot-otot yang hampir enam bulan membeku!

Walau angin masih behembus kencang, apa bulat, matahari di atas sana sedang tersenyum menggoda, ayo ke luar! Iya matahari mengajak saya untuk ke luar rumah, oke deh! Selesai lapor padaNya di waktu dzuhur saya siap-siap dengan ” peralatan tempur”, tas punggung yang isinya paling tidak ada buku, atau atau dua buku. Loh kok mau jalan-jalan bawa buku? Iya, kan hobi saya membaca, jadi buku itu selalu saya bawa ke mana-mana. Apa lagi isi tasnya? Sebotol air putih, jus atau yogurt dalam kemasan botol yang biasa di letakan di samping tas punggung kiri atau kanan.

Dan apa lagi, ini yang penting, jaket, walau ada matahari seterang-terangnya, namun ini masih musim semi, di musim semi matahari’”suka berbohong!” Iya, ada matahri tapi tetap dingin! Lain dengan di Indonseia, ada matahari yakin, panas! Di Rusia ada matahari belum tentu panas! Nah makanya walau ada matahari tetap harus pakain berlapis empat! Mending berepot-repot ketimbang sakit, setuju?

Setelah “perlengkapan tempur” selesai, saya turun dari rumah mengambil sepeda yang di parkir di pojok apartemet, yang memang disediakan pihak pengelola untuk tempat parkir sepeda khusus yang di atasnya dikasih atap agar tak kehujanan dan tak tertimpa salju.

Apa yang terjadi kawan? Aha itu sepeda penuh dengan debu dan sepeda yang satunya malah berkarat! Oke esktra keras untuk membersihkannya dan memompa bannya yang kempes, ya normal saja, sejak mulai musim gugur tahu lalu sampai musim semi tahun ini sepeda itu teronggok di tempat parkir!
Singkat kata sepeda bersih kembali dan bannya sudah oke, dan sayapun meluncur ke utara!

Dan di taman Oktober yang memang tak jauh dari apartemet saya tinggal, anak-anak dan pemuda sudah asyik berjumping ria dengan sepedanya masing-masing, sepatu roda dan skyboardnya tak mau ketinggalan, kehidupan di taman sudah menggeliat lagi. Setelah men shoot mereka saya terus ke utara ke jalan Yakimanka, di ujung pertigaannya saya tertarik pada iklan di sebuah halte, nah dari sinilah tulisan berawal! Saya tak cerita tentang jalan-jalannya, itu nanti di lain waktu.

Saya tertarik dengan iklan di halte, yang kalau dibaca dengan pengertian bebas seperti ini: ” Bacalah buku! Tidak membuat tinggi, tidak membuat rendah, tapi (menjadi) pinter!” Saya langsung teringat dengan tulisan saya: “Gila baca orang Rusia” nah ternyata semakin membuat saya tertarik pada iklan ini, setelah saya ambil gambarnya, saya ke utara lagi, ya sambil santai saja, pemanasan setelah hampir enam bulan tidak bersepeda!

Di taman setelah melawati anak sungai Moskow yang terdapat pohon gembok saya langsung ke tamannya, nah ini dia , benar-benar Rusia gila baca, di tengah suhu yang masih dingin enak sja mereka duduk sambil membaca!

Ya tentu dengan pakai jaket, agar udara yang masih dingin mengganngu kosentrasi membaca. Baca, baca dan bacalah! Seperti ilan di atas”Bacalah buku!” Coba untuk mendorong warganya, untuk membacapun sampai diiklankan, padahal untuk membayar iklan tidak murah, apa lagi kalau ditempat yang strategis, makin strategis tempatnya, bayar iklannya semakin mahal!

Dan hebatnya lagi di Rusia, hampir setiap rayon atau setingkat kecamatan ada perpustkaan, jadi jangan heran kalau dalam jarak radius ratusan meter ada perpustakaan! Ini untuk mendorog warganya cinta membaca dan diusahakan harga bukunya terjangkau oleh masyarakat luas, makanya buku-bukunya yang tebal-tebal harganya relatif murah dan karya-karya penulis dunia saat sedang Best Seller di negara tempat asalnya,di Rusia dua tiga minggu kemudian sudah beredar!

Dan kawan ada yang lebih mengasikan di taman yang saya kunjungi ini, dan benar-benar gila deh ni Rusia, lagi pancaranpun membaca buku! Coba itu anak muda, sedang asik-asik memadu cinta, tapi buku tak ditinggalkan!

Bahkan menjadi bahan yang mengasikkan, sehingga bisa saja mereka berjam-jam duduk ditaman dengan sang kekasih ditemani buku! Ya buku dan buku yang dibacanyapun tak mesti novel-novel cengeng yang menguras air mata, terlihat dari sampul luarnya yang berwarna merah, tak terlihat gambar!

Ini uniknya orang Rusia, mereka membaca betul-betul karena isinya, bukan cover luarnya! Makanya andapun jangan heran kalau ketika melihat orang Rusia, bukunya sudah bagus, tapi sampulnya kertas koran! Apa lagi ketika komunis, jangan mimpi ketemu sampul buku plastik yang manis dan ketemu solatif yang bening, tak ada itu, tak ada ceritanya!

Rusia dalam membaca sudah sampai tarap isi, bukan kulit! Mungkin lain dengan kita orang Indonesia, kalau cover luarnya tak menarik, walau di lihat dari judulnya bagus, mungkin buku tersebut tak disentuh! Iya, kita masih tarap kulit, belum isi! Coba aja anda lihat yang sedang rame sekarang, gedung DPR mau di buat megah, padahal isi kalau kata Gus Dur” Anak TK!”

Dan itu bukan omong kossong, masa anggota di lembaga yang terhormat, diskusi seperti anak-anak, saling caci maki, bahkan gontok-gontokan, lebih konyol lagi di tingkat DPRD sampai ada yang tewas! Buat malu saja! Itulah kalau lebih mementingkan kulit dari isi! Nah keadaan seperti itu terlihat juga dengan cara membacanya!

Atau jangan-jangan anggota lembaga terhormat itu tak suka membaca, yang dibaca hanya bahan rapat, tak ada tambahan wawasan, atau jangan-jangan bahan rapatpun tak dibaca, sehingga salah pengertian diantara mereka dan akhir persis seperti apa yang dikatakan Gus Dur Almarhum, “mereka seperti anak TK” Lucunya, anggota DPR kan berganti, tapi tingkahnya kok sama ya? Ah sudahah, kita hanya dapat mendoakan semoga mereka sadar, bahwa ketika mereka duduk di kursi DPR itu bukan pribadi mereka, tapi wakil rakyat!

Kembali ke buku, “Bacalahlah dengan nama Tuhanmu!” Firman Tuhan yang pertama itu manusai disuruh baca, diperintahkan untuk membaca! Dan Rusia menjabarkannya dalam iklan di atas” Bacalah buku!” Nah jelas sekali, bukulah yang membuat masyarkat disuatu bangsa akan semakin cerdas, kewajiban negaralah untuk mencerdaskan bangas sebagi tercantum dalam pembukaan UUD 1945, dengan demikian agar rakyat mampu membaca diadakan wajib belajar, setelah belajar perlu buku, agar buku terjangkau buatlah harga buku itu murah!

Turunkan pajak-pajak yang membuat harga buku menjadi mahal! Kasihan anak-anak sekolah yang harus merengek-rengek pada orang tuanya untuk minta dibelikan buku dan orang tua hanya angkat tangan, jangankan untuk membeli buku, makan saja susah!

Mari cerdaskan rakyat kita dengan buku, mari cerdaskan rakyat kita dengan buku yang terjangkau harganya, mari cerdaskan rakyat kita dengan budaya membaca, mari cerdaskan rakyat kita dengan bacaan yang bermutu, bukan tontonan, tapi tuntunan!

Rakyat tidak akan cerdas, bila tak mau membaca! Dan rakyat tak bisa membaca kalau tak ada buku! Dan buku tak akan terbeli kalau harganya tak terjangkau! Agar harga terjangkau kurang segala macam pajak yang menyebabkan harga buku menjadi mahal dan tak terjangkau oleh rakyat kebanyakan!

Ayo bangkitlah bangsaku, “Bacalah buku, tidak menyebabkan tinggi(hati) alias sombong dan tidak menyebabkan rendah(diri) alias minder, tapi(menjadi) pinter! ” begitu pesan dalam iklan di sebuah halte di Rusia, di Moskow, di negara yang sudah maju, tapi tetap terus memompakan semangat warganya untuk terus menerus membaca, karena tanpa membaca, suatu peradaban akan mati dan suatu negara bisa saja bubar!

Jangan lupa Rusia tanggal 12 April 2011 memperingati 50 tahun manusia pertama ke angkasa, Yuri Gagarin! Dan Rusia tak akan pernah berhasil menaklukan angkasa kalau mereka tak pernah membaca buku!

Ya membaca adalah kunci membuka dunia, jangankan dunia, akherapun bisa diketahui dengan membaca, tentu kalau kita yang Islam ya lewat membaca Al Qur’an dan membaca hadist nabi. Bacalah dengan nama Tuhanmu! Itu perintah pertama sekaligus wahyu pertama dalam al Qur’an, jadi orang Islam itu mendapat perintah pertama bukan sholat, puasa atau haji, tapi membaca! Karena dengan membaca sholat, pauas, haji serta ibadah lainnya sudah dilengkapi ilmu, bukankah ibadah tanpa ilmu, keledai membawa buku, kehilangan makna!

Bacalah bukumu, bacalah buku mereka, bacalah buku dunia, bacalah buku akherat dan bacalah seluruh buku yang menjadi jendela pengetahuan apa saja. Tanpa membaca ibarat kaca mata kuda, panadangan hidup jadi sempi dan satu arah, kurang variasi dan kurang wawasan. Dan uniknya semakin banyak buku yang kit abaca, semakin banyak yangbelum kita ketahui.

Makanya biasanya orang yang sering membaca atau hobinya membaca, mereka semakin rendah hati, semakin merunduk dan semakin tawadu. Karena menyadari betul, bahwa ilmu pengetahuan yang dimilikinya sangat amat kecil.

Dan benar apa yang difirmankanNya, bahwa ilmu Allah kalau mau ditulis semuanya tak akan pernah selesai, seluruh samudera dijadikan tinta dan seluruh hutan dijadikan alat tulisnya di tambah lagi dengan tujuh samudera dan ditambah lagi dengan seluruhh hutan yang ada di dunia dijadikan tinta dan alat tulisnya, ilmu Allah tak akan pernah selesai ditulis. Silahkan anda buktikan, sudah sekian banyak judul buku di seluruh dunia, bukan jutaan, bahkan bisa milyaran judul di seluruh dunia, namun tak pernah kedengaran ada berita penerbitan buku dihentikan, karena ilmu Tuhan yang mau digali sudah habis!

Ya membaca sebuah kegiatan unik, makin dibaca buku, makin banyak yang belum diketahui. Semakin banyak yang dibaca, semakin haus akan ilmu. Itulah membaca, apa lagi kalau membacanya dengan dia, bisa teman, bisa sahabat, bisa kekasih, bisa suami atau istri. Ya membaca bis adijadikan arena untuk diskusi, bisa dijadikana sarana untuk menambah keakraban dengan sesame. Dengan membaca juga bisa menambah kawan, karena ketika bicara suatu masalah dengan orang lain langsung”nyambung”!
Jadi apasih hikmahnya membaca? Banyak sekali dianatranya sebagai berikut:

Pertama, membaca jelas menambaha pengetahuan, ini tak bisa dipungkiri oleh siapapun, semakin banyak orang membaca semakin tambah pengetahuannya. Yang tadinya sesuatu tidak diketahui, maka dengan membaca sesautu itu diketahui, tanpa orang lain member tahu.

Kedua, membaca buku palaing praktis, buku bisa anda bawa kemana saja, tanpa protes! Buku bisa dibawa dan dibaca kemana saja, kapan saja dan oleh siapa saja, tanpa membedakan pangkat, golongan, jabatan, suku, bangsa, agama dan sebagainya. Buku itu netral, nilai postif dan negatifnya tergantung pada apa yang dibaca oleh manusia.

Ketiga, buka adalah sehabat, teman dan guru yang paling bijak, apapun masalah yang dihapi manusia, dengan bukan ada solusinya, buku bisa memecahkan segala masalah yang ingin diketahui manusia. Karena buku adalah kumpulan dari berbagai macam pemikiran manusia sedunia dan anda bisa “bertemu” dengan professor manapun di dunia dengan buku!

Keempat, buku merupakan sarana yang paling praktis untuk membuka jendela dunia, bahkan jendala akherat. Anda bisa mengetahui sesuatu apapun, baiak tentang dunia maupun akherat tanpa harus keliling dunia atau mati lebih dahulu. Iyakan? Masa untuk mengetahu azab kubur, surga dan neraka, kita harus mati dulu? Sedangkan dlam sejarah, tak pernah kita mengetahui bahwa manusia bisa hidup setelah mati dan mengabarkan tentang azab kubur!

Kelima, buku merupakan sarana yang paling hebat dan paling mudah untuk mengetahui sesuatu, walaupun sudah ada internet, tapi internet punya kelemahan tak bisa dibawa ke dalam hutan atau naik kepuncak gunung!


Sumber : eramuslim.com/oase-iman

Tuesday, February 3, 2015

Hindari Kebiasaan ini Agar Tidak Mengantuk Saat Jam Kerja

Waktu kecil mungkin kita sering mengeluh jika diperintah orang tua untuk cepat tidur. Namun saat dewasa, barulah kita merasakan kurang tidur sungguh tak enak rasanya. Selain dapat menyebabkan kantuk luar biasa saat tengah kerja di siang hari, tak cukup istirahat juga bisa mengganggu kondisi kesehatan bahkan kejiwaan. Sebagian dari Anda mungkin menghabiskan banyak waktu untuk kepentingan pekerjaan tapi sebenarnya kurang tidur bisa membahayakan karier. Karena Anda akan kurang konsentrasi, mudah sakit, dan gampang stress yang bisa menghambat kreativitas. Agar tidur lebih berkualitas dan cepat mengantuk di malam hari, hindari lima kebiasaan berikut:

1.     Minum Obat Tidur

Agar tidur lebih nyenyak cobalah menghindari obat-obat yang membuat mengantuk serta alkohol. Karena meski Anda mungkin lebih cepat tidur obat yang mengandung bahan penenang malah akan menggangu proses tidur alami. Ketika proses alami terganggu, tidur pun menjadi kurang berkualitas. Anda bisa saja sering terbangun di malam hari bahkan mengalami mimpi buruk.

2.    Minum Kopi

Karena mengantuk di siang hari akibat kurang tidur, sebagian orang memutuskan untuk minum kopi sebagai jalan keluar. Jika memang sangat mengantuk, hindari mengkonsumsi kopi lebih dari jam 12 siang. Karena jika tidak pada saat malam harinya Anda akan kesulitan untuk tidur. Tak hanya itu, kafein pada kopi juga akan menggangu fase tidur nyenyak. Hal tersebut akan membuat Anda jadi seperti kurang semangat dan lelah di pagi harinya. Jika Anda kembali meminum kopi sebagai obatnya, maka kondisi seperti itu akan kembali berulang.

3.    Tidur Balas Dendam

Sebagian orang merasa tidak pernah mendapat tidur yang cukup saat hari kerja. Maka saat akhir pekan mereka memutuskan untuk istirahat seharian seperti balas dendam. Hal ini juga kurang baik dilakukan karena waktu terjaga jadi tidak konsisten. Pada saat hari Senin, tubuh Anda akan mengadaptasi kebiasaan tidur akhir pekan sehingga bakal merasa lelah dan mengantuk.

4.   Kerja di Malam Hari

Agar lebih cepat mengantuk, hindarilah menyelesaikan pekerjaan sesaat sebelum tidur. Kegiatan yang membutuhkan otak untuk berpikir seperti itu akan membuat Anda susah terlelap karena telah terstimulasi untuk terjaga. Jika bisa singkirkan handphone ketika ingin istriahat agar Anda tidak tergoda mengecek email terkait pekerjaan yang bisa membuat kepikiran.

5.     Bangun di Waktu yang Berbeda-beda

Para ahli tidur menyarankan agar sebaiknya Anda tidak bangun dengan waktu yang berubah-ubah. Karena jam bangun tidur yang konsisten akan membentuk kebiasaan yang membuat Anda tidak memerlukan alarm lagi. Waktu bangun tidur yang teratur akan membuat otak mengirim peringatan untuk bangun satu jam sebelumnya. Jika waktu bangun tidur tidak teratur otak tidak akan tahu kapan waktunya untuk melengkapi proses tidur dan kapan harus bersiap untuk membangun Anda.


Sumber : wolipop.detik.com

Beberapa Makanan Peningkat Daya Tahan Tubuh

Cuaca di Indonesia  kini sedang tidak menentu. Ketika matahari sedang terik-teriknya, mendadak udara menjadi dingin, langit mendung dan turun hujan. Temperatur yang tidak stabil ini bisa memicu timbulnya penyakit, umumnya infulenza terutama pada orang dengan daya tahan tubuh rendah. Mengonsumsi suplemen makanan, tablet vitamin atau minuman penambah daya tahan tubuh bisa menjadi pilihan namun akan lebih baik jika vitamin dan mineral itu berasal dari bahan alami. Untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan virus, Anda perlu lima jenis makanan ini.

1. Apel

Apel kaya berbagai jenis antioksidan seperti flavonoid dan polifenol. Dua antioksidan ini juga anti peradangan yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Daging apel mengandung serat larut yang juga memperkuat daya tahan tubuh, sementara kulitnya memiliki phloridzin, antioksidan yang membantu mengurangi kerusakan akibat gula darah tinggi. Berdasarkan studi dari University of Illinois, kulit apel juga mengandung serat tak larut yang membantu membersihkan usus. Karena daging dan kulit apel sama-sama penting untuk jaga kesehatan tubuh, konsumsilah buah yang organik karena tidak menggunakan pestisida. Obat pembunuh hama yang disemprotkan pada kulit apel bisa membuatnya jadi makanan beracun dan berdampak buruk apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.

2. Beetroot

Beetroot atau buah bit kaya akan vitamin C dan mangan, dua nutrisi yang membantu meningkatkan fungsi imun tubuh dengan memperbanyak jumlah sel darah putih serta mengaktifkannya. Buah bit juga kaya potassium, tembaga, magnesium, fosfor serta vitamin B6 yang semuanya bermanfaat meningkatkan kinerja fungsi organ dalam tubuh. Warna ungu kemerahan pad abuah bit berasal dari pigmen betalain, antioksidan dan anti peradangan yang membantu membersihkan darah serta liver. Selain itu buah ini juga membantu mengatasi sembelit.

3. Bawang Putih

Selain menyedapkan masakan, bawang putih juga memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit. Bawang putih bersifat anti bakteri, anti virus dan anti jamur. Seperti dikutip dari She Knows, selama masa Perang Dunia I, bawang putih banyak digunakan sebagai antibiotik karena kandungan allyl sulfide. Bawang putih juga mengandung allicin, zat yang dalam jumlah besar (7-28 siung per hari) sangat bermanfaat untuk memelihara kesehatan jantung, pembuluh darah serta menurunkan kolesterol. Mengonsumsi bawang putih mentah saat musim dingin, bisa mencegah Anda terserang flu dan pilek karena efek menghangatkannya.

4. Labu Kuning

Buah yang populer saat perayaan Halloween ini kaya akan karoten, zat pemberi warna oranye pada labu kuning yang ternyata merupakan antioksidan penting untuk daya tahan tubuh dan kesehatan mata. Labu kuning juga mengandung alpha-karoten. Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Archive of Internal Medicine, alpha-karoten merupakan antioksidan yang menghambat pertumbuhan sel kanker pada otak, liver dan kulit. Zat antioksidan ini juga menurunkan risiko kanker paru-paru.

5. Ubi

Dikutip dari Health Me Up, ubi tinggi akan karbohidrat, tapi juga mengandung karotenoid yang membantu menstabilkan kadar gula dalam darah dan menurunkan resistensi insulin. Karotenoid juga meningkatkan produksi adiponectin, hormon yang bertugas mengatur kadar gula darah sehingga menurunkan risiko diabetes.


Sumber : detik.com