Banyak cara
untuk menikmati hidup ini, ada yang suka jalan-jalan, membaca, bersepeda,
kemping, diskusi dan lain sebagainya. Nah kalau di Rusia tak semuanya bisa
dilakukan secara bebas, artinya tidak bisa dikalukan kapan saja, misalnya untuk
bersepeda dan kemping, ini paling bisa dilakukan pada saat musim panas, kalau
musim dingin, jangankan di ruangan terbuka, di dalam rumah saja kedinginan!
Makanya di
Rusia atau di negara-negara yang punya empat musim, selama musim panas mereka
libur tiga bulan penuh! Herannya mereka bisa sukses ya dalam hidupnya dan
mereka bisa maju, padahal libur sekolah atau kuliahnya banyak sekali. Nah di
kita, Indonesia, begitu banyak hari belajar dan begitu banyak jenis
pelajarannya, mau maju saja susahnya minta ampun!
Nah
jalan-jalan di awal musim semi memang mengasikkan, tidak terlalu panas dan
tidak terlalu dingin, ya maklum namanya Moskow, iklimnya ada empat, tapi
dinginnya lebih banyak, masih musim semi dingin belum hilang, baru masim gugur
dingin mulai terasa, apalagi dimusim dinginnya, yang minusnya bisa mencapai 30
derajat C! Anda bisa bayangkan sendiri. Nah selagi masuk ke musim semi saya
ajak anda jalan-jalan, oke.
Musim semi
telah tiba, namun udara masih tetap dingin, suhu masih labih naik dan turun,
namun sudah berada diatas nol alias plus, dan alhamdulillah Minggu tanggl 3
April 2011 yang lalu suhu mendadak naik dan langsung berada dikisaran 14 derajat
C dan matahari telah bersinar seterang-terangnya, namun hembusan angin utara
masih menggigilkan, namun sekali lagi matahri menjanjikan untuk bersepeda! Iya
hoby saya bersepeda, nah ini kesempatan yang harus di isi, untuk menggerakan
otot-otot yang hampir enam bulan membeku!
Walau angin
masih behembus kencang, apa bulat, matahari di atas sana sedang tersenyum
menggoda, ayo ke luar! Iya matahari mengajak saya untuk ke luar rumah, oke deh!
Selesai lapor padaNya di waktu dzuhur saya siap-siap dengan ” peralatan
tempur”, tas punggung yang isinya paling tidak ada buku, atau atau dua buku.
Loh kok mau jalan-jalan bawa buku? Iya, kan hobi saya membaca, jadi buku itu
selalu saya bawa ke mana-mana. Apa lagi isi tasnya? Sebotol air putih, jus atau
yogurt dalam kemasan botol yang biasa di letakan di samping tas punggung kiri
atau kanan.
Dan apa lagi,
ini yang penting, jaket, walau ada matahari seterang-terangnya, namun ini masih
musim semi, di musim semi matahari’”suka berbohong!” Iya, ada matahri tapi
tetap dingin! Lain dengan di Indonseia, ada matahari yakin, panas! Di Rusia ada
matahari belum tentu panas! Nah makanya walau ada matahari tetap harus pakain
berlapis empat! Mending berepot-repot ketimbang sakit, setuju?
Setelah
“perlengkapan tempur” selesai, saya turun dari rumah mengambil sepeda yang di
parkir di pojok apartemet, yang memang disediakan pihak pengelola untuk tempat
parkir sepeda khusus yang di atasnya dikasih atap agar tak kehujanan dan tak
tertimpa salju.
Apa yang
terjadi kawan? Aha itu sepeda penuh dengan debu dan sepeda yang satunya malah
berkarat! Oke esktra keras untuk membersihkannya dan memompa bannya yang
kempes, ya normal saja, sejak mulai musim gugur tahu lalu sampai musim semi
tahun ini sepeda itu teronggok di tempat parkir!
Singkat kata
sepeda bersih kembali dan bannya sudah oke, dan sayapun meluncur ke utara!
Dan di taman
Oktober yang memang tak jauh dari apartemet saya tinggal, anak-anak dan pemuda
sudah asyik berjumping ria dengan sepedanya masing-masing, sepatu roda dan
skyboardnya tak mau ketinggalan, kehidupan di taman sudah menggeliat lagi.
Setelah men shoot mereka saya terus ke utara ke jalan Yakimanka, di ujung
pertigaannya saya tertarik pada iklan di sebuah halte, nah dari sinilah tulisan
berawal! Saya tak cerita tentang jalan-jalannya, itu nanti di lain waktu.
Saya tertarik
dengan iklan di halte, yang kalau dibaca dengan pengertian bebas seperti ini: ”
Bacalah buku! Tidak membuat tinggi, tidak membuat rendah, tapi (menjadi)
pinter!” Saya langsung teringat dengan tulisan saya: “Gila baca orang Rusia” nah
ternyata semakin membuat saya tertarik pada iklan ini, setelah saya ambil
gambarnya, saya ke utara lagi, ya sambil santai saja, pemanasan setelah hampir
enam bulan tidak bersepeda!
Di taman
setelah melawati anak sungai Moskow yang terdapat pohon gembok saya langsung ke
tamannya, nah ini dia , benar-benar Rusia gila baca, di tengah suhu yang masih
dingin enak sja mereka duduk sambil membaca!
Ya tentu
dengan pakai jaket, agar udara yang masih dingin mengganngu kosentrasi membaca.
Baca, baca dan bacalah! Seperti ilan di atas”Bacalah buku!” Coba untuk
mendorong warganya, untuk membacapun sampai diiklankan, padahal untuk membayar
iklan tidak murah, apa lagi kalau ditempat yang strategis, makin strategis
tempatnya, bayar iklannya semakin mahal!
Dan hebatnya lagi
di Rusia, hampir setiap rayon atau setingkat kecamatan ada perpustkaan, jadi
jangan heran kalau dalam jarak radius ratusan meter ada perpustakaan! Ini untuk
mendorog warganya cinta membaca dan diusahakan harga bukunya terjangkau oleh
masyarakat luas, makanya buku-bukunya yang tebal-tebal harganya relatif murah
dan karya-karya penulis dunia saat sedang Best Seller di negara tempat
asalnya,di Rusia dua tiga minggu kemudian sudah beredar!
Dan kawan ada
yang lebih mengasikan di taman yang saya kunjungi ini, dan benar-benar gila deh
ni Rusia, lagi pancaranpun membaca buku! Coba itu anak muda, sedang asik-asik
memadu cinta, tapi buku tak ditinggalkan!
Bahkan menjadi
bahan yang mengasikkan, sehingga bisa saja mereka berjam-jam duduk ditaman
dengan sang kekasih ditemani buku! Ya buku dan buku yang dibacanyapun tak mesti
novel-novel cengeng yang menguras air mata, terlihat dari sampul luarnya yang
berwarna merah, tak terlihat gambar!
Ini uniknya
orang Rusia, mereka membaca betul-betul karena isinya, bukan cover luarnya!
Makanya andapun jangan heran kalau ketika melihat orang Rusia, bukunya sudah
bagus, tapi sampulnya kertas koran! Apa lagi ketika komunis, jangan mimpi
ketemu sampul buku plastik yang manis dan ketemu solatif yang bening, tak ada
itu, tak ada ceritanya!
Rusia dalam
membaca sudah sampai tarap isi, bukan kulit! Mungkin lain dengan kita orang
Indonesia, kalau cover luarnya tak menarik, walau di lihat dari judulnya bagus,
mungkin buku tersebut tak disentuh! Iya, kita masih tarap kulit, belum isi!
Coba aja anda lihat yang sedang rame sekarang, gedung DPR mau di buat megah,
padahal isi kalau kata Gus Dur” Anak TK!”
Dan itu bukan
omong kossong, masa anggota di lembaga yang terhormat, diskusi seperti
anak-anak, saling caci maki, bahkan gontok-gontokan, lebih konyol lagi di
tingkat DPRD sampai ada yang tewas! Buat malu saja! Itulah kalau lebih
mementingkan kulit dari isi! Nah keadaan seperti itu terlihat juga dengan cara
membacanya!
Atau
jangan-jangan anggota lembaga terhormat itu tak suka membaca, yang dibaca hanya
bahan rapat, tak ada tambahan wawasan, atau jangan-jangan bahan rapatpun tak
dibaca, sehingga salah pengertian diantara mereka dan akhir persis seperti apa
yang dikatakan Gus Dur Almarhum, “mereka seperti anak TK” Lucunya, anggota DPR
kan berganti, tapi tingkahnya kok sama ya? Ah sudahah, kita hanya dapat
mendoakan semoga mereka sadar, bahwa ketika mereka duduk di kursi DPR itu bukan
pribadi mereka, tapi wakil rakyat!
Kembali ke
buku, “Bacalahlah dengan nama Tuhanmu!” Firman Tuhan yang pertama itu manusai
disuruh baca, diperintahkan untuk membaca! Dan Rusia menjabarkannya dalam iklan
di atas” Bacalah buku!” Nah jelas sekali, bukulah yang membuat masyarkat
disuatu bangsa akan semakin cerdas, kewajiban negaralah untuk mencerdaskan
bangas sebagi tercantum dalam pembukaan UUD 1945, dengan demikian agar rakyat
mampu membaca diadakan wajib belajar, setelah belajar perlu buku, agar buku
terjangkau buatlah harga buku itu murah!
Turunkan
pajak-pajak yang membuat harga buku menjadi mahal! Kasihan anak-anak sekolah
yang harus merengek-rengek pada orang tuanya untuk minta dibelikan buku dan
orang tua hanya angkat tangan, jangankan untuk membeli buku, makan saja susah!
Mari cerdaskan
rakyat kita dengan buku, mari cerdaskan rakyat kita dengan buku yang terjangkau
harganya, mari cerdaskan rakyat kita dengan budaya membaca, mari cerdaskan
rakyat kita dengan bacaan yang bermutu, bukan tontonan, tapi tuntunan!
Rakyat tidak
akan cerdas, bila tak mau membaca! Dan rakyat tak bisa membaca kalau tak ada
buku! Dan buku tak akan terbeli kalau harganya tak terjangkau! Agar harga
terjangkau kurang segala macam pajak yang menyebabkan harga buku menjadi mahal
dan tak terjangkau oleh rakyat kebanyakan!
Ayo bangkitlah
bangsaku, “Bacalah buku, tidak menyebabkan tinggi(hati) alias sombong dan tidak
menyebabkan rendah(diri) alias minder, tapi(menjadi) pinter! ” begitu pesan
dalam iklan di sebuah halte di Rusia, di Moskow, di negara yang sudah maju,
tapi tetap terus memompakan semangat warganya untuk terus menerus membaca,
karena tanpa membaca, suatu peradaban akan mati dan suatu negara bisa saja
bubar!
Jangan lupa
Rusia tanggal 12 April 2011 memperingati 50 tahun manusia pertama ke angkasa,
Yuri Gagarin! Dan Rusia tak akan pernah berhasil menaklukan angkasa kalau
mereka tak pernah membaca buku!
Ya membaca
adalah kunci membuka dunia, jangankan dunia, akherapun bisa diketahui dengan
membaca, tentu kalau kita yang Islam ya lewat membaca Al Qur’an dan membaca hadist
nabi. Bacalah dengan nama Tuhanmu! Itu perintah pertama sekaligus wahyu pertama
dalam al Qur’an, jadi orang Islam itu mendapat perintah pertama bukan sholat,
puasa atau haji, tapi membaca! Karena dengan membaca sholat, pauas, haji serta
ibadah lainnya sudah dilengkapi ilmu, bukankah ibadah tanpa ilmu, keledai
membawa buku, kehilangan makna!
Bacalah
bukumu, bacalah buku mereka, bacalah buku dunia, bacalah buku akherat dan
bacalah seluruh buku yang menjadi jendela pengetahuan apa saja. Tanpa membaca
ibarat kaca mata kuda, panadangan hidup jadi sempi dan satu arah, kurang
variasi dan kurang wawasan. Dan uniknya semakin banyak buku yang kit abaca,
semakin banyak yangbelum kita ketahui.
Makanya
biasanya orang yang sering membaca atau hobinya membaca, mereka semakin rendah
hati, semakin merunduk dan semakin tawadu. Karena menyadari betul, bahwa ilmu
pengetahuan yang dimilikinya sangat amat kecil.
Dan benar apa
yang difirmankanNya, bahwa ilmu Allah kalau mau ditulis semuanya tak akan
pernah selesai, seluruh samudera dijadikan tinta dan seluruh hutan dijadikan
alat tulisnya di tambah lagi dengan tujuh samudera dan ditambah lagi dengan
seluruhh hutan yang ada di dunia dijadikan tinta dan alat tulisnya, ilmu Allah
tak akan pernah selesai ditulis. Silahkan anda buktikan, sudah sekian banyak
judul buku di seluruh dunia, bukan jutaan, bahkan bisa milyaran judul di
seluruh dunia, namun tak pernah kedengaran ada berita penerbitan buku
dihentikan, karena ilmu Tuhan yang mau digali sudah habis!
Ya membaca
sebuah kegiatan unik, makin dibaca buku, makin banyak yang belum diketahui.
Semakin banyak yang dibaca, semakin haus akan ilmu. Itulah membaca, apa lagi
kalau membacanya dengan dia, bisa teman, bisa sahabat, bisa kekasih, bisa suami
atau istri. Ya membaca bis adijadikan arena untuk diskusi, bisa dijadikana
sarana untuk menambah keakraban dengan sesame. Dengan membaca juga bisa
menambah kawan, karena ketika bicara suatu masalah dengan orang lain
langsung”nyambung”!
Jadi apasih
hikmahnya membaca? Banyak sekali dianatranya sebagai berikut:
Pertama,
membaca jelas menambaha pengetahuan, ini tak bisa dipungkiri oleh siapapun,
semakin banyak orang membaca semakin tambah pengetahuannya. Yang tadinya
sesuatu tidak diketahui, maka dengan membaca sesautu itu diketahui, tanpa orang
lain member tahu.
Kedua, membaca
buku palaing praktis, buku bisa anda bawa kemana saja, tanpa protes! Buku bisa
dibawa dan dibaca kemana saja, kapan saja dan oleh siapa saja, tanpa membedakan
pangkat, golongan, jabatan, suku, bangsa, agama dan sebagainya. Buku itu
netral, nilai postif dan negatifnya tergantung pada apa yang dibaca oleh
manusia.
Ketiga, buka
adalah sehabat, teman dan guru yang paling bijak, apapun masalah yang dihapi
manusia, dengan bukan ada solusinya, buku bisa memecahkan segala masalah yang
ingin diketahui manusia. Karena buku adalah kumpulan dari berbagai macam
pemikiran manusia sedunia dan anda bisa “bertemu” dengan professor manapun di
dunia dengan buku!
Keempat, buku
merupakan sarana yang paling praktis untuk membuka jendela dunia, bahkan
jendala akherat. Anda bisa mengetahui sesuatu apapun, baiak tentang dunia
maupun akherat tanpa harus keliling dunia atau mati lebih dahulu. Iyakan? Masa
untuk mengetahu azab kubur, surga dan neraka, kita harus mati dulu? Sedangkan
dlam sejarah, tak pernah kita mengetahui bahwa manusia bisa hidup setelah mati
dan mengabarkan tentang azab kubur!
Kelima, buku
merupakan sarana yang paling hebat dan paling mudah untuk mengetahui sesuatu,
walaupun sudah ada internet, tapi internet punya kelemahan tak bisa dibawa ke
dalam hutan atau naik kepuncak gunung!
Sumber : eramuslim.com/oase-iman