Monday, December 31, 2012

Tradisi Meniup Terompet di Tahun Baru

Tradisi meniup terompet ini pada
mulanya merupakan cara orang-
orang kuno untuk mengusir setan.
Orang-orang Yahudi belakangan
melakukan hal itu sebagai kegiatan
ritual yang dimaknai sebagai
gambaran ketika Tuhan
menghancurkan dunia. Mereka
melakukan ritual meniup terompet
ini pada waktu perayaan tahun baru
Yahudi, Rosh Hashanah, yang
berarti "Hari Raya Terompet", yang
biasa jatuh pada bulan September
atau Oktober. Bentuk terompet
yang melengkung melambangkan
tanduk domba yang dikorbankan
dalam peristiwa pengorbanan Isaac
(Nabi Ishaq dalam tradisi Muslim).
Hal ini sangat berbeda dengan
ajaran Islam yang menetapkan
bahwa Nabi Ismail-lah, saudara Nabi
Ishaq, yang diminta Allah untuk
dikorbankan.
Bunyi terompet yang bersahut-
sahutan biasanya belum lengkap jika
tidak diikuti dengan pesta petasan
dan kembang api. Sebagaimana
membunyikan trompet, tradisi ini
merupakan ritual untuk mengusir
setan di dalam tradisi bangsa Cina.
Selain itu, petasanjuga dipercaya
dapat mendatangkan
keberuntungan.
Tidak seperti tradisi dalam agama
dan kebudayaan lain, Islam tidak
pernah menjadikan tahun baru
sebagai sebuah hari raya, termasuk
tahun baru Hijriah sekalipun. Meski
di Indonesia, tahun baru Hijriah
merupakan hari libur nasional, tetapi
kedudukannya tetaplah bukan hari
raya. Jika Islam sendiri tidak pernah
merayakan tahun baru , maka
mengapa umat Islam turut pula
merayakan perayaan yang
sebenarnya merupakan tradisi
agama-agama lain? Bukankah Nabi
saw. telah mengingatkan bahwa
mereka yang ikut-ikut tradisi suatu
kaum, maka ia termasuk dalam
golongan kaum itu?

dika

No comments:

Post a Comment